Senin 24 Jul 2017 05:51 WIB

Sering di Ruangan Berpendingin? Waspadai Dampaknya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Pengunjung toko elektronik sedang memperhatikan pendingin ruangan.
Foto: Republika/Darmawan
Pengunjung toko elektronik sedang memperhatikan pendingin ruangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alat pendingin udara atau AC menjadi andalan masyarakat perkotaan untuk membuat ruangan sejuk dan nyaman. Bahkan hampir sepanjang waktu AC selalu digunakan tanpa peduli dampak buruk apa yang akan didapatkan.

Memang, dengan udara yang panas dan lembab, AC menjadi solusi untuk membuat kondisi ruangan lebih dingin. Apalagi saat siang dan malam hari, sepertinya AC tidak pernah berhenti dinyalakan dalam ruangan.

Namun, dengan kondisi AC yang terus menyala maka akan terbentuk tiga kondisi yang tidak bisa dihindari. Ketika AC menyala maka seluruh ventilasi untuk pergantian udara biasanya akan ditutup, hal ini membuat kurangnya udara segar.

Kemudian, saat tidur AC pun menjadi andalan agar tetap nyaman,sehingga terkadang semakin malam udara di dalam ruangan semakin dingin. Kondisi terakhir, sudah bukan rahasia umum lagi, jika terlalu lama di ruangan AC akan membuat kekeringan sebab alat tersebut menyerap semua kelembaban yang ada di udara dan tubuh manusia.

Melihat tiga kondisi terbut, nyatanya dapat menimbulkan efek yang kurang baik bagi tubuh. Dikutip dari Times of India, Senin (24/7), berikut ini tiga konsekuensi berada di ruangan ber-AC.

Kelelahan

Kurangnya udara segar akibat ditutupnya ventilasi untuk pergantian udara akan membuat seseorang merasa lelah. Apalagi, jika sepanjang siang hingga menuju malam hanya dihabiskan di ruangan ber-AC, dapat melahirkan sick building syndrome. Sindrom tersebut merupakan kondisi di mana seseorang akan terus merasa lelah.

Terkadang, saluran AC pun tidak selalu bersih dan dibersihkan rutin. kemungkinan besar untuk sulit bernapas bisa saja muncul sebab AC akan menjadi tempat berkembang biak bagi patogen seperti jamur, bakteri dan jamur.

Sakit Tubuh

Suhu rendah dapat menyebabkan kontraksi otot, sakit kepala dan sakit punggung. Bila tubuh tetap berada pada suhu di bawah normal tubuh, orang itu akan merasakan sakit pada persendian dan otot yang mungkin menjadi rematik selama periode waktu tertentu. Jika situasinya parah, nyeri semacam itu bisa berkembang menjadi radang sendi.

Masalah Kulit

AC mengambil kelembaban tanpa peduli tubuh seseorang membutuhkannya. Kondisi tersebut sangat rawan bagi kulit yang membutuhkan kelembaban agar tidak kering dan bersisik.

Akibat kekurangan uap air, kulit dapat dengan mudah kehilangan elastisitasnya, sehingga rentan terhadap lipatan dan keriput. Dengan kondisi itu sangat mudah untuk mempercepat penuaan dini dan rentan terhadap kelainan kulit lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement