Selasa 18 Jul 2017 15:40 WIB

Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Kenaikan Berat Badan

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Esthi Maharani
Pemanis buatan pengganti gula.
Foto: flickr
Pemanis buatan pengganti gula.

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa orang berpikir menggunakan pemanis buatan adalah cara yang tepat untuk bisa menikmati makanan manis tanpa perlu khawatir bertambah berat badan. Anggapan tersebut dibantah oleh sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal.

Dikutip dari Time, peneliti menganalisis 37 kajian tentang pemanis buatan untuk melihat dampaknya pada perkembangan berat badan. Kajian itu memantau 400 ribu orang selama sekitar 10 tahun.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan, pemanis buatan tidak membantu seseorang menurunkan berat badan. Orang yang secara rutin mengonsumsi pemanis buatan justru menghadapi risiko kesehatan seperti pertambahan berat badan, obesitas, dan penyakit jantung.

"Saya kira ada asumsi sesuatu yang berlabel bebas kalori itu bebas masalah. Penelitian itu membuat saya memahami bahwa persoalan itu tidak hanya akibat kalori," ujar salah satu penulis Meghan Azad.

Meski begitu, belum bisa dibuktikan pemanis buatan dapat berbahaya bagi manusia. Kajian observasi menunjukkan, masalah kesehatan yang timbul tidak terkait dengan pemanis buatan saja tapi juga beberapa faktor lain. Contohnya, orang yang menggunakan pemanis buatan juga kerap mengonsumsi makanan olahan yang memiliki kaitan erat dengan obesitas dan masalah jantung.

Pakar psikologi dari Universitas Purdue Susan Swithers mengaku, cara terbaik saat ini adalah mengurangi penggunaan pemanis dalam setiap makanan. "Masyarakat perlu mengurangi konsumsi pemanis baik itu mengandung kalori maupun tidak," ujar Swithers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement