Ahad 11 Jun 2017 02:04 WIB

Pemerintah Biayai Deteksi Dini Kanker Payudara dan Serviks

Rep: Sri Handayani/ Red: Ratna Puspita
Warga menuggu antrian untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara di puskesmas. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Warga menuggu antrian untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara di puskesmas. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mendorong masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan terhadap jenis, bahaya, dan faktor risiko terjadinya kanker. 

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan Kementerian Kesehatan sudah memasukan biaya deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks (tes IVA) di puskesmas sudah masuk dalam pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan. 

Menurut Oscar, lebih dari 3.700 puskesmas di seluruh Indonesia telah dilatih melayani deteksi dini penyakit kanker payudara dan kanker leher rahim. Untuk pengobatan, secara berjenjang, dilakukan di rumah sakit kabupaten/kota. 

“Dengan deteksi dini, kejadian kanker dapat ditemukan lebih awal sehingga keberhasilan pengobatannya semakin besar,” kata Oscar dalam keterangan pers, Sabtu (10/6).

Oscar mengatakan deteksi dini penting untuk mendapatkan pemahaman bahwa beberapa jenis kanker dapat dicegah. Dia menambahkan pemeriksaan juga untuk mendapatkan pengobatan yang tepat pada fase emas. 

Sebab, masyarakat yang terdiagnosis kanker pada fase awal sering kali tergoda iklan pengobatan alternatif di media massa maupun media sosial. Padahal iklan-iklan itu cenderung menyesatkan.

“Kita perlu mengawasi dan mengevaluasi efektivitas dan meneliti dampak lain yang ditimbulkan," kata Oscar. 

Dia menambahkan iklan yang jelas-jelas melanggar ketentuan tersebut, akan berdampak buruk dan menimbulkan kerugian. "Bahkan bisa membahayakan karena pasien kehilangan fase emas pengobatannya dan menjadi tidak terselamatkan,” ujar Oscar.

Dua tokoh publik perempuan tanah air meninggal dunia dalam sepekan akibat kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks). Keduanya, yaitu Yana Zein dan Julia Perez. Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan dua jenis kanker dengan ancaman tertinggi bagi perempuan di Indonesia. 

Deteksi dini kanker leher rahim dilaksanakan dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan tindak lanjut dini dengan krioterapi jika ditemukan IVA positif. Untuk kanker payudara, deteksi dini dilakukan dengan metode pemeriksaan payudara secara klinis (SADANIS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement