Jumat 28 Apr 2017 09:01 WIB

Myeloma, Kanker Darah yang Kerap Terabaikan

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indira Rezkisari
Kanker darah/ilustrasi
Foto: Pixabay
Kanker darah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika mendengar penyakit kanker darah maka pikiran banyak orang akan tertuju pada Leukemia. Akan tetapi, terdapat jenis kanker darah yang kerap terabaikan karena tidak memiliki gejala yang khas yakni Myeloma. 

Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Toman L Taruan mengatakan, Myeloma memang tidak seterkenal Leukemia. Salah satu jenis kanker darah yang kerap disebut Multiple Myeloma itu ditandai dengan pertumbuhan sel plasma yang tak terkendali di dalam darah. Hal itu menyebabkan peningkatan kadar dari salah satu imunoglobulin di dalam tubuh. 

Pasien Myeloma, kata Toman, mengalami peningkatan salah satu jenis imunoglobulin yang signifikan. "Hal itu bisa membuat daya tahan tubuh turun dan pasien mudah terkena infeksi yang dapat berujung kematian," kata Toman di Jakarta, Kamis (27/4). 

Toman mengaku, Myeloma adalah penyakit yang sering menyerang orang tua berusia di atas 60 tahun. Di Amerika Serikat, insiden penyakit ini per tahun sebesar 6,7 laki-laki dan 4,1 perempuan dari 100 ribu penduduk. Jumlah kasus baru per tahun mencapai 14 ribu kasus dengan angka kematian mencapai 11 ribu orang per tahun. 

Ia mengatakan, Myeloma jarang menimpa anak muda. Meski, ia pernah menemukan kasus pengidap Myeloma berusia 26 tahun.

Myeloma bisa disebabkan oleh banyak faktor. Ia menyebutkan, paparan radiasi yang intens dan kontak berulang dalam waktu lama dengan zat kimia diduga bisa menyebabkan Myeloma. Selain itu, faktor kerentanan genetik juga bisa memberikan andil kemunculan penyakit itu. 

Terdapat empat gejala yang sering terjadi pada pasien Myeloma yakni hiperkalsemi atau kelebihan kalsium, gangguan ginjal, anemia, dan pengeroposan tulang. Gejala-gejala tersebut pun kerap dianggap sebagai bagian dari penyakit akibat penuaan. "Karena gejalanya tidak khas banyak orang yang akhirnya abai. Bahkan, dokter juga bisa tidak sadar dengan kehadiran Myeloma ini," katanya.

Oleh karena itu, Toman berharap lebih banyak orang yang mengetahui tentang keberadaan Myeloma. Ia mengaku, semakin cepat Myeloma terdiagnosa maka kemungkinan keberhasilan pengobatan akan semakin tinggi. 

Saat ini, ujarnya, sudah banyak penemuan obat untuk mengeliminasi penyakit tersebut secara sempurna. Langkah pertama pengobatan adalah dengan memberikan induksi untuk membersihkan sel-sel kanker. Kemudian, konsolidasi berupa transplantasi sumsum tulang. Setelah itu, pasien menjalani pengobatan rumatan yang bertujuan untuk menjaga kondisi bebas penyakit yang sudah tercapai.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement