REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) resmi diluncurkan, Rabu (26/4). Koalisi ini terdiri dari beberapa organisasi non-laba yang dibentuk sebagai respons terhadap fakta bahwa kanker serviks telah menjadi salah satu kanker penyebab kematian paling banyak ketiga di Indonesia.
Situasi ini dipandang genting oleh Himpunan Onkologi dan Dinekologi Indonesia (HOGI), Indonesia Working Group on HPV (IWG-HPV), Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Yayasan Peduli Kanker Serviks (YPKS), Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) dan Kalyañamitra. Mereka memutuskan menyatukan misi demi meningkatkan kesadaran lanker serviks serta penyakit lain yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) dan bagaimana pencegahannya.
Ketua umum Indonesian Working Group on HPV Prof Dr dr Andrijono, SpOG (K) mengatakan, siapapun bisa menjadi anggota KICKS. "Kami tidak membatasi, ini terbuka," ujarnya saat peluncuran KICKS, di Jakarta, Rabu (26/4).
Berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh KICKS utamanyan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengakselerasi program pencegahan kanker serviks baik skrining nasional bagi wanita yang sudah menikah dan vaksinasi HPV nasional bagi anak sekolah dasar. Kegiatan vaksinasi HPV pada saat ini telah memasuki tahap demonstrasi yang diimplementasikan melalui kegiatan imunisasi bagi perempuan kelas V sekolah dasar di DKI Jakarta dan Yogyakarta 2016 dan 2017, melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Ke depannya ia menyebut KICKS akan berkoordinasi bersama dalam menyelenggarakan serangkaian kegiatan sebagai wadah untuk memyampaikan situasi dan pencegahan kankee serviks di Indonesia. Tentunya mengajak masyarakat untuk secara aktif ikut mengawal serta mendukung kegiatan preventif dan promotif melawan kanker serviks di Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
