Rabu 26 Apr 2017 16:41 WIB

Human Papilloma Virus Bisa Menular Lewat Kontak Kulit

Rep: Rr Laeny Sulistywati/ Red: Indira Rezkisari
Wanita disarankan secara rutin memeriksakan kesehatan dirinya, terutama terkait kanker.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wanita disarankan secara rutin memeriksakan kesehatan dirinya, terutama terkait kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Indonesian Working Group on HPV Prof Dr dr Andrijono, SpOG (K) mengatakan, Human Papilloma Virus (HPV) yang biasanya menjadi penyebab kanker serviks kini juga bisa menular lewat kontak kulit seperti bersalaman dan sentuhan. Sehingga, HPV tak hanya menjadi penyebab kanker serviks.

Ia menyebutkan menurut penelitian di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ada yang positif terkena HPV di mulut. Kemungkinan dia tertular karena tangannya menyentuh mulut saat makan. Ia menyebut ada penelitian juga penelitian yang menyebut ia terkena HPV akibat kontak kulit seperti bersalaman tangan hingva memegang.

"Karena HPV merupakan virus menular dan menjadi penyebab kanker seperti vulva, vagina, serviks, laring, kerongkongan, dubur, hingga alat kelamin lelaki," katanya usai ditemui di peluncuran Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS), di Jakarta, Rabu (26/4).

Ia menyebutkan, bahkan laki-laki bisa terkena HPV dari pasangan seksnya dan kemudian bisa menjadi kanker penis. Atau penularan bisa terjadi lewat penggunaan toilet umum yang tidak bersih. Ia menyebut ada penelitian di Skandinavia terkait anak yang positif terjangkit HPV.

Tak hanya itu, ia bahkan menyebut HPV juga bisa menular lewat celana dalam. Jadi ketika saling tukar atau pinjam celana dalam milik penderita HPV maka bisa tertular. Karena meskipun telah dicuci, kemungkinan virus ini masih ada terbuka.

"Jadi HPV ini tidak mengenal gender," katanya.

Untuk itu ia menyebut pentingnya skrining untuk mengetahui kemungkinan kanker sejak dini. Skrining bisa dilakukan melalui pap smear,  IVA (Inpeksi Visual dengan Asam Asetat) hingga tes DNA. Setelah hasil skrining dinyatakan bagus, ia menyebut vaksin HPV bisa dilakukan. Untuk perempuan di atas 14 tahun sebanyak tiga kali dan anak perempuan usia sembilan hingga 14 tahun mendapat vaksin dua kali saja karena daya tahannya masih bagus.

"Pencegahan dan deteksi melalui skrining dan vaksinasi lebih baik dilakukan sejak dini daripada pengobatan," katanya.

Ia juga meminta supaya menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan. Ia juga meminta perempuan yang sudah menikah agar rajin skrining atau ikut tes untuk mengetahui kemungkinan HPV setahun sekali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement