REPUBLIKA.CO.ID, Ada beberapa gejala yang dibisa dilihat untuk mengetahui seseorang menderita diabetes melitus. Dr Pande Wade Satrya DP dari Medical Departement PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), mengatakan gejala itu dirangkum dalam 4P.
Pertama, pasien minum terus menerus padahal aktivitasnya tidak berlebihan. Dengan kata lain, pasien haus berlebihan (polidipsi), Kedua, pasien sering kencing (poliuri). Ketiga, sering merasa lapar (polifagia). Keempat, penurunan berat badan drastis padahal banyak makan.
Selain itu, adapula gejala tidak khas, misalnya penglihatan menurun, penderita sering mengganti kacamata, penglihatan sudah tak lagi tajam. Adapula gejala pruritus atau gatal karena jamur terutama daerah yang ada lipatannya seperti ketiak dan selangkangan.
"Kondisi diabetes melitus tidak terkontrol, karena flora normalnya jadi patogen karena glukosa darahnya meningkat. Jamurnya menjadi jahat. Mereka yang diabetes juga merasa cepat lelah, luka sulit sembuh karena gula meningkat, kesemutan (parestesia), keputihan, dan di usia subur gairah seks menurun," katanya.
Menurut Dokter Fauzi Imam Sambodo dari Kalbe, sebelum terjadi diabetes sebaiknya lakukan pencegahan. Ada sekitar lima pilar yang harus dijalankan.
"Jangan tunggu diabetes. Lakukan pencegahan primer dan sekunder," katanya.
Untuk pencegahan primer, bisa dengan diet dan pola hidup sehat. Sedangkan pencegahan sekunder, misalnya dengan edukasi kesehatan dan deteksi dini.
“Kalau saudara kandung, bapak dan ibu sudah diabetes. Kita jalankan pola hidup sehat. Periksa gula darah, bisa cek sendiri atau pakai alat atau lebih valid dengan pemeriksaan laboratorium,” jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
