Kamis 20 Apr 2017 08:24 WIB

Mengganti Kopi atau Teh dengan Susu Emas?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Susu kunyit
Foto: ist
Susu kunyit

REPUBLIKA.CO.ID, Anda sering mengonsumsi teh atau kopi? Pernah mencoba susu emas? Coba deh ganti kopi atau teh Anda dengan susu emas, mungkin ada manfaat lebih yang bisa Anda rasakan. Susu emas adalah minuman yang mengandung kunyit, rempah-rempah yang memiliki lebih dari 150 senyawa yang berguna sebagai obat.

Minum susu emas dalam secangkir gelas untuk menggantikan teh Anda, bisa memiliki segala macam manfaat, dari membantu mengurangi peradangan mendukung kadar kolesterol yang sehat dan meningkatkan penyembuhan luka.

Seperti dilansir dari laman Lifehack, susu emas ini telah digunakan dalam pengobatan Ayurveda. Susu emas mengandung salah satu kunci untuk meningkatkan kesehatan, yaitu bahannya yang terbuat dari kunyit. Kunyit merupakan bagian dari keluarga jahe, dan berasal dari akar tanaman longa curcuma. Kunyit telah banyak digunakan di India selama bertahun-tahun, tapi hanya baru-baru mulai memperoleh popularitas di dunia barat.

Dalam pengobatan Ayurvedic, kunyit digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, masuk angin, infeksi tenggorokan, masalah hati,  dan luka. Kunyit begitu sangat dihormati di India dan sering digunakan sebagai bagian dari upacara keagamaan dan pernikahan.

Susu emas bisa bermanfaat untuk penderita darah rendah. Karena susu ini mampu memperbaiki kondisi kulit, mengatur metabolisme, menjaga kadar kolesterol sehat, meningkatkan pencernaan, imunitas meningkatkan dan mengurangi peradangan.

Dalam susu emas, kunyit sering dikombinasikan dengan lada hitam dan itu bukan hanya tentang rasa. Bahkan jumlah kecil lada hitam meningkatkan penyerapan kunyit ke dalam aliran darah Anda, memaksimalkan peluang Anda untuk melihat manfaat kesehatan. Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin, sedangkan lada hitam mengandung piperine. Piperin menghambat metabolisme obat, yang berarti bahwa jumlah yang lebih besar dari kurkumin yang diserap langsung ke dalam aliran darah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement