Selasa 18 Apr 2017 12:07 WIB

Gaya Hidup Jadi Pemicu Diabetes Melitus Tipe 2

Rep: desy susilawati/ Red: Esthi Maharani
Media Workshop Insulin
Foto: desy susilawati / Republika
Media Workshop Insulin

REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus terdiri dari beberapa tipe. Ada tipe 1, tipe 2 dan diabetes gestasional atau kehamilan. Menurut dr Pande Wade Satrya DP dari Medical Departement PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), diabetes tipe 1, mutlak diberikan insulin karena ada kerusakan di sel beta pankreas.

Sementara diabetes mellitus tipe 2 sangat erat dengan gaya hidup dan banyak ditemukan pada mereka yang memiliki riwayat gemuk. Sedangkan diabetes mellitus gestasional terjadi pada ibu hamil yang bahkan tidak memiliki riwayat diabetes melitus.

Ia mengatakan diabetes mellitus erat dengan riwayat keluarga. Mulai dari anggota keluarga yang sudah menderita diabetes hingga pola hidup yang dipraktikan.

“Misalnya orang tua gemuk, makan junk food, jarang olahraga akan menurun ke anaknya. Adaptasi keluarga ini yang turun ke anak,” ungkapnya dalam acara Media Workshop Insulin, di Jakarta, Senin (17/4).

Mereka yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 23 kg per meter persegi juga berisiko alami diabetes. Selain itu, ibu-ibu melahirkan anak di atas 4 kilogram juga berisiko menderita penyakit ini.

Dokter Fauzi Imam Sambodo dari Kalbe menambahkan dahulu, penderita diabetes paling banyak tipe satu karena secara genetik diturunkan. Tapi saat ini diabetes tipe 2 lah yang paling banyak, karena pola hidup yang tidak sehat.

“Prevalensi diabetes melitus tipe 2 sebanyak 90 persen, sedangkan tipe 1 hanya 10 persen. Dari total prevalensi penderita diabetes keseluruhan 5,79 persen di Indonesia. Di Jakarta, satu dari delapan orang di Jakarta menderita diabetes,” jelasnya.

Menurutnya gaya hidup tidak sehat memicu terjadinya peningkatan diabetes. Misalnya mengonsumsi makanan yang manis-manis. Apalagi saat ini kita dimudahkan dengan aplikasi pemesanan makanan via telepon genggam.

“Tiduran sambil nonton televisi, makanan tinggal datang. Pola hidup seperti itu yang meningkatkan prevalensi diabetes,” tambahnya.

Selain itu, terkait juga dengan obesitas, dimana lingkar pingggang lebih dari 90 sampai 120 sentimeter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement