Ahad 26 Mar 2017 14:48 WIB

Dianggap Buruk, 11 Hal Ini Ternyata Boleh Dikonsumsi

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Winda Destiana Putri
Makanan berlemak tinggi (Ilustrasi)
Makanan berlemak tinggi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa jenis makanan dan minuman diketahui memiliki manfaat baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, orang-orang yang peduli kesehatan tak ragu untuk memasukkan makanan dan minuman tersebut ke dalam pola makan mereka.

Hal senada juga berlaku pada jenis-jenis makanan dan minuman yang dianggap tidak menyehatkan. Jenis-jenis makanan dan minuman yang mendapat predikat negatif bagi kesehatan dengan mudah dijauhi.

Sebagian makanan dan minuman dengan predikat negatif memang terbukti memiliki dampak buruk bagi kesehatan, misalnya junkfood dan minuman dengan gula berlebih. Akan tetapi, sebagian lain di antara makanan-makanan berpredikat negatif tersebut ternyata tidak benar-benar buruk dan bahkan baik untuk dikonsumsi

Science Alert merangkum 11 mitos dan fakta seputar makanan dan minuman yang memiliki predikat buruk untuk kesehatan. Berikut ini ialah kesebelas makanan dan minuman tersebut.

Gluten

Gluten mulai mendapat pandangan miring sejak pola makan bebas gluten semakin populer di tengah masyarakat. Tak hanya individu dengan intoleransi gluten saja yang menerapkan pola makan ini, masyarakat biasa yang tidak memiliki masalah dalam mencerna gluten pun ikut terbawa arus dan menerapkan pola makan bebas gluten.

Padahal, hanya satu persen dari penduduk dunia yang memiliki kelainan celiac disease yang membuat tubuh intoleran terhadap gluten. Masyarakat kebanyakan yang tidak memiliki masalah ini tidak masalah jika ingin mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung gluten.

Telur

Telur dianggap buruk bagi kesehatan karena mengandung kadar kolesterol yang tinggi. Kadar kolesterol pada telur yang tinggi ini dikhawatirkan menjadi kolesterol yang menyebabkan masalah dalam pembuluh darah.

Faktanya, telur memang memiliki kadar kolesterol yang tingg. Akan tetapi, konsumsi telur tidak otomatis langsung membuat kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Kevin Loria dan timnya pada kelinci. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu takut untuk mengonsumsi telur.

Kafein

Ada dua hal yang membuat kafein dianggap tidak baik bagi kesehatan. Salah satunya, kafein dianggap dapat menghambat pertumbuhan. Hal lainnya, kafein dianggap dapat merusak kesehatan.

Berdasarkan Mayo Clinic, kafein yang tidak berlebih aman untuk dikonsumsi. Batas rata-rata orang dewasa untuk mengonsumsi kafein dengan aman ialah 400 mg kafein per hari. Satu gelas kopi rata-rata mengandung kafein yang jauh lebih rendah dari batas tersebut, yaitu sekitar 90-120 mg.

Air Berkarbonasi

Air berkarbonasi dianggap dapat memicu terjadinya batu ginjal dan menurunkan kalsium dalam tulang.  Air yang khas dengan gelembung-gelembung kecilnya ini bahkan dianggap dapat menipiskan enamel gigi.

Ahli gizi Jennifer McDaniel menagtakan gelembung-gelembung pada air berkarbonasi sebenarnya terbuat dari karbon dioksida yang larut dalam air. Kondisi tersebut menciptakan asam karbonat.

Proses menciptakan gelembung pada air berkarbonasi itu tidak disertai dengan penambahan gula, kalori maupun kafein. Akan tetapi, bentuk akhir dari beberapa jenis air berkarbonasi kerap ditambahkan oleh pemanis dan kandungan-kandungan lain. Oleh karena itu, McDaniel menyaranakan masyarakat untuk membaca label terlebih dahulu sebelum membeli air berkarbonasi.

Makanan Berlemak

Ada anggapan bahwa semua jenis lemak buruk bagi kesehatan. Termasuk lemak yang berasal dari alpukat dan minyak zaitun.

Penelitian menunjukkan bahwa tidak semua lemak buruk. Beberapa jenis lemak yang sehat bahkan dapat menunjang proses penurunan berat badan. Beberapa di antaranya ialah lemak yang terkandung dalam ikan dan kacang.

Keju

Sebagian orang menganggap keju sebagai makanan yang tidak direkomendasikan dalam gaya hidup sehat. Salah satu alasannya, keju dianggap dapat menyebabkan ketagihan dan kecanduan seperti halnya zat terlarang.

Hingga saat ini, anggapan tersebut belum terbukti secara ilmiah. Tim peneliti dari University of Michigan bahkan menemukan bahwa keju tidak menempati urutan teratas sebagai makanan yang paling sulit ditinggalkan oleh masyarakat.

Pemanis Buatan

Pemanis buatan juga tak lepas dari anggapan negatif. Pemanis buatan dianggap dapat memicu terjadinya kanker. Kenyataannya, bahan-bahan umum yang digunakan untuk membuat pemanis buatan seperti sucralose, aspartame, saccharin sudah mendapat izin dari Food and Drug Administration Amerika Serikat. Izin ini didapatkan setelah Food and Drug Administration melakukan evaluasi melalui ratusan penelitian.

Akan tetapi, pemanis buatan mungkin tidak dapat memenuhi keinginan sebagian orang dalam mengonsumsi sesuatu yang manis. Oleh karena itu, pemanis buatan dinilai kurang efektif dalam memangkas asupan gula secara umum.

Genetically Midified Organisms (GMO)

Tak jarang produk-produk GMO menimbulkan perdebatan seputar masalah keamanan dalam mengonsumsinya. GMO tidak hanya dianggap dapat menyebabkan kanker tetapi juga dinilai dapat merusak lingkungan.

Melalui penelitian dalam kurun waktu yang cukup panjang, tanaman-tanaman GMO diketahui tidak memiliki risiko yang lebih besar dalam merusak lingkungan dibandingkan tanaman biasa. Di sisi lain, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa GMO kurang aman untuk dikonsumsi jika dibandingkan dengan makanan konvensional.

Garam

Satu hal yang membuat garam mendapat predikat buruk ialah anggapan bahwa garam dapat menyebabkan masalah jantung. Garam juga dianggap dapat memicu kenaikan berat badan.

Hingga saat ini, dampak positif dan negatif dari konsumsi garam terhadap kesehatan masih belum benar-benar jelas. Akan tetapi meta analisa dari tujuh penelitian pada 2011 lalu menjukkan tidak adanya bukti kuat terkati hubungan garam dan serangan jantung, stroke ataupun kematian. Penelitian yang dimuat pada American Journal of Hypertension ini juga menemukan hasil yang sama pada penderita tekanan darah tinggi.

Semua Karbohidrat

Semua karbohidrat, baik nasi, roti, sereal hingga kentang dianggap kurang baik bagi kesehatan. Alasannya, karbohidrat dianggap berperan besar dalam kenaikan berat badan.

Di satu sisi, membatasi konsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih dan pasta putih memang baik untuk kesehatan. Tapi tidak semua karbohidrat buruk untuk dikonsumsi.

Ada beberapa karbohidrat yang sebenarnya merupakan sumber energi yang baik. Salah satunya adalah kentang. Kentang mengandung potassium dan vitamin C serta hampir 4 gram serat jika dimasak dengan kulitnya.

Ikan

Sebagian orang menilai ikan kurang baik kesehatan karena mengandung merkuri yang tinggi. Selain itu, ikan dianggap dapat menyebabkan tubuh mejadi sakit.

Merkuri yang tinggi memang dapat ditemukan pada ikan yang lebih besar dan berumur tua seperti ikan hiu dan marlin. Akan tetapi masalah terkait kandungan merkuri tidak ditemukan pada ikan berukuran kecil.

Food and Drug Administration mengungkapkan beberapa jenis makanan laut baik untuk dikonsumsi masyarakat. Makanan-makanan laut tersebut adalah ikan salmon, ikan trout, ikan haring, ikan sarden, ikan makerel Atlantik dan Pasifik, serta tiram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement