Rabu 22 Mar 2017 09:34 WIB

Peneliti IPB: Pria Vegetarian Lebih Sehat

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Indira Rezkisari
Salad sayur, makanan vegetarian.
Foto: Max Pixel
Salad sayur, makanan vegetarian.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penelitian yang dilakukan mahasiswa pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB), Ni Ketut Sutiari, menyimpulkan, pria vegan lebih sehat ketimbang nonvegan. Penelitiannya terkait status gizi dan kesehatan masyarakat vegetarian dan nonvegetarian di Bali menghasilkan kesimpulan menjalani pola makan vegatarian bermanfaat besar bagi kesehatan.

Vegetarian mempunyai keuntungan yaitu proporsi mengalami anemia paling kecil (2,9 persen), kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) lebih tinggi (rata-rata di atas 50 mg/dl), kadar LDL (kolesterol jahat) rendah, dan rasio kolesterol total dengan HDL lebih rendah. “Selain itu, kadar profil lipid darahnya juga rendah sehingga mengurangi risiko terhadap penyakit kardiovaskuler dan penyakit pembuluh darah lainnya,” ujarnya dalam siaran pers kepada Republika.co.id.

Mahasiswa pascasarjana bimbingan Prof Dr Ali Khomsan dan Dr Hadi Riyadi ini meneliti pria vegan (pria melakukan pola konsumsi vegetarian) 24 orang, pria laktovegetarian dan lakto-ovovegetarian 41 orang dan pria nonvegetarian 49 orang. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan antara ketiga kelompok pada tingkat konsumsi energi dan zat gizi lain (protein, lemak, Fe, dan vitamin C), demikian juga pada IMT dan tekanan darah.

"Rata-rata kadar Hb pada kelompok laktovegetarian dan lakto-ovovegetarian lebih rendah (13,0 g/dl) dibandingkan dengan vegan dan nonvegetarian," ujarnya.

Baca juga: Mengapa Pria Dianjurkan Makan Brokoli

Sutiari mengatakan, beberapa saran yang bisa digunakan dari riset ini bagi masyarakat vegan maupun nonvegan. Dari segi konsumsi pangan, kata dia, masyarakat nonvegetarian perlu lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan serta mengurangi konsumsi lemak, khususnya bahan makanan sumber lemak tinggi dan mengurangi makanan dalam bentuk gorengan.

Sebaliknya, kata dia, masyarakat vegan sebaiknya lebih mengurangi penggunaan bahan makanan sumber tinggi karbohidrat sederhana (refined carbohydrate), seperti tepung-tepungan, gula pasir dan lain-lain.

"Juga perlu juga mengimbangi diet vegetarian dengan aktivitas fisik seperti olahraga, yoga, joging dan lain-lain dengan teratur agar mencapai status gizi yang baik dan menurunkan kadar trigliserida darah," katanya.

Kombinasi penggunaan bahan pangan dan penganekaragaman bahan pangan nabati harus tetap diperhatikan dan diterapkan guna meningkatkan mutu protein dan gizi lainnya.

Untuk mencegah defisiensi besi dan anemia, masyarakat laktovegetarian dan lakto-ovovegetarian sebaiknya lebih memperhatikan bahan makanan sumber tinggi zat besi dan vitamin C seperti kacang-kacangan, sayur hijau, tempe, buah-buahan tinggi vitamin C. “Untuk itu diet vegetarian perlu terencana dengan baik agar dapat memenuhi kecukupan gizi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement