Kamis 09 Mar 2017 09:51 WIB

Hari Ginjal Se-Dunia, Pernefri Ingatkan Bahaya Obesitas

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Hazliansyah
Pria obesitas
Foto: Telegraph
Pria obesitas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Society of Nephrology dan International Federation of Kidney Foundations kembali akan menyelenggarakan peringatan Hari Ginjal Sedunia yang jatuh pada, Kamis (9/3). Peringatan kali ini mengangkat tema “Penyakit Ginjal dan Obesitas” yang fokus untuk meningkatkan kesehatan ginjal serta mengurangi kejadian dan dampak penyakit ginjal di seluruh dunia.

Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), Dharmeizar mengatakan, obesitas berpotensi menimbulkan ganggua kesehatan serta meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes dan hipertensi. Menurut dia, dua penyakit tersebut merupakan faktor tertinggi penyakit ginjal kronik.

“Karena itu, peringatan Hari Ginjal Sedunia tahun ini berfokus pada edukasi tentang risiko obesitas dan hubungannya dengan penyakit ginjal, menganjurkan gaya hidup sehat, dan rekomendasi strategi pelayanan kesehatan untuk mengatasi besarnya beban yang disebabkan obesitas dan penyakit ginjal,” ujar Dharmeizar dalam keterangan tertulis, Rabu (8/3).

Menurut statistik terbaru dari WHO, pada 2014, prevalensi obesitas di dunia telah mencapai lebih dari dua kali lipat dari tahun 1980. Sekitar 600 juta orang dewasa di dunia menderita obesitas, sementara anak-anak di bawah 5 tahun yang mempunyai berat badan berlebih dan obesitas mencapai 41 juta orang.

Dia menilai, tingginya jumlah penderita obesitas ini menunjukkan tingginya potensi penderita Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di masa depan. Untuk itu, salah satu langkah utama untuk menghindari Penyakit Ginjal Kronik adalah dengan mencegah obesitas dan menurunkan berat badan.

Cara yang paling efektif adalah menjalani gaya hidup sehat dan menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga teratur, banyak beraktivitas fisik, dan pola makan yang sehat. Membiasakan anak-anak untuk bergaya hidup sehat juga dapat membantu mencegah kelebihan berat badan yang tak terkontrol yang dapat memicu obesitas saat dewasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement