Rabu 22 Feb 2017 12:01 WIB

Waspada, Alkohol Bisa Sebabkan Kekakuan Arteri

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Minuman beralkohol.
Foto: EPA
Minuman beralkohol.

REPUBLIKA.CO.ID, Konsumsi minuman beralkohol yang tinggi dalam kurun waktu bertahun-tahun telah diketahui dapat menyebabkan masalah kesehatan. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pola hidup tidak sehat ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kekakuan arteri, penuaan dini pada arteri serta risiko penyakit jantung.

Melalui penelitian, diketahui bahwa konsumsi minuman beralkohol yang terlalu banyak dapat memengaruhi elastisitas dari dinding arteri. Masalah pada elastisitas di dinding arteri ini yang pada akhirnya menyebabkan kekakuan dan penuaan dini pada arteri. Kodisi ini dapat mengganggu kelancaran aliran darah.

Di sisi lain, konsumsi alkohol pernah dianggap dapat meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh maupun menurunkan kelengketan platelet. Akan tetapi, hasil penelitian terbaru ini justru menunjukkan hal sebaliknya.

"Sebaliknya, konsumsi alkohol yang tinggi dapat mengaktifkan enzim tertentu yang dapat menyebabkan akumulasi kolagen, yang timbal-baliknya dapat menambah kemungkinan kekakuan arteri," kata kepala peneliti sekaligus peneliti epidemiologis dari Univeristy College London, Darragh O'Neill, seperti dilansir Indian Express.

Risiko juga menghantui mantan peminum minuman beralkohol. Dari penelitian diketahui bahwa mantan peminum minuman beralkohol memiliki risiko lebih besar dibanding orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang di usia dewasa muda.

Penelitian yang dimuat dalam Journal of the American Heart Association melibatkan 3.869 peserta di mana 73 persen di antaranya pria yang berusia antara 30-50 tahun. Tim peneliti mengumpulkan data seputar kebiasaan para peserta dalam konsumsi minuman beralkohol dan melakukan pengukuran carotid-femoral pulse wave artery velocity (PWV). Semakin besar velocity atau kecepatan, menandakan arteri yang semakin kaku.

Tim peneliti juga melakuakn pengukuran jumlah asupan alkohol pada peserta secara berkala selama 25 tahun. Hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana pola asupan jangka panjang tersebut berkaitan dengan PWV sekaligus memantau perkembangan selama inverval empat atau lima tahun. 

Setelah melakukan perbandingan data, diketahui bahwa konsumsi alkohol berlebih dapat meningkatkan risiko kekakuan arteri, penuaan dini arteri serta risiko penyakit jantung. Selain itu, konsumsi alkohol berlebih juga meningkatkan risikoketergantungan alkohol,  tekanan darah tinggi dan obesitas, stroke, beberapa tipe kanker, bunuh diri dan kecelakaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement