Rabu 15 Feb 2017 21:32 WIB

Riset di Inggris, Rokok Elektrik Lebih Sehat Bagi Perokok

Rep: Amri Amrullah/ Red: Citra Listya Rini
Rokok elektrik
Foto: AP
Rokok elektrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar gembira bagi para perokok yang ingin menghentikan kebiasaan merokoknya. Dalam salah satu riset yang dilakukan di Inggris memaparkan rokok elektrik jauh lebih menyehatkan dari rokok konvensional bagi mereka yang ingin berhenti merokok.

Dalam hasil penelitian tersebut disebutkan kadar bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker pada mantan perokok terus menurun, ketika ia beralih ke rokok elektrik. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Internal Medis tahunan dengan judul "Nicotine, Carcinogen and Toxin Exposure in Long-Term E-Cigarette and Nicotine Replacement Therapy Users: A Cross-Sectional Study."

Dengan adanya riset ini peneliti membantah adanya laporan yang menyatakan rokok elektrik sama dan bahkan lebih berbahaya daripada rokok konvensional. Menurut para peneliti riset ini, faktanya uji klinis di lapangan tidak berdasarkan kesimpulan tersebut.

 

Meskipun jumlah asupan nikotin yang masuk ke dalam tubuh tetap sama. Namun zat kimia penyebab kanker mereka yang beralih ke rokok elektrik turun secara drastis. Namun dari seluruh hasil penelitian tersebut, kesimpulan yang ditekankan tetap pada bila perokok konvensional bisa beralih ke rokok elektrik.

Ketua Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia, Achmad Syawqie menyambut baik penelitian ini. Ia mengatakan informasi hasil riset ini harus sampai di masyarakat agar memahami fakta yang sebenarnya dari rokok elektrik dan konvensional.

"Selama ini pemberitaan di media sering menyudutkan rokok elektrik tanpa didukung penelitian ilmiah. Semoga dengan hasil penelitian ini masyarakat bisa maksimal memanfaatkan rokok elektrik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement