Kamis 26 Jan 2017 13:55 WIB

Konsumsi Susu di Indonesia Masih Rendah

Rep: AE01/ Red: Dwi Murdaningsih
Diskusi cerdas Frisian Flag Indonesia bertajuk 'Resolusi untuk Keluarga Sehat Indonesia' di Midtown SCBD (26/1).
Foto: Frisian flag
Diskusi cerdas Frisian Flag Indonesia bertajuk 'Resolusi untuk Keluarga Sehat Indonesia' di Midtown SCBD (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi susu di Indonesia masih rendah. Medical Affair Manager Frisian Flag Indonesia Rulli P. A. Situmorang mengatakan rata-rata konsumsi susu perorang di Indonesia hanya segelas (250 ml) per pekan.

"Oleh karena itu konsumsi susu harus ditingkatkan agar anak-anak di Indonesia menjadi orang-orang yang produktif di masa mendatang," ujar dia, dalam diskusi cerdas Frisian Flag Indonesia bertajuk 'Resolusi untuk Keluarga Sehat Indonesia' di Midtown SCBD (26/1).

Kegiatan ini diadakan memperingati Hari Gizi Nasional setiap tanggal 25 Januari. 'Peningkatan Konsumsi Sayur dan Buah Nusantara Menuju Masyarakat Hidup Sehat' merupakan tema besar dalam peringatan Hari Gizi Nasional tahun ini. Hal ini dikarenakan 97 persen masyarakat Indonesia belum cukup mengkonsumsi sayur dan buah.

Anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Gizi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Marudut mengatakan kesehatan memiliki 4 pilar gizi seimbang. Empat pilar itu yakni mengonsumsi pangan beragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktifitas fisik dan mempertahankan berat badan normal.

Pola makan berimbang dan mengkonsumsi susu juga dapat melengkapi kebutuhan gizi. Susu memiliki sumber zat gizi makro dan mikro. Susu juga memiliki zat gizi spesifik untuk pertumbuhan yaitu protein dan kalsium.

Berdasarkan Riskesdas 2013, stunting (pendek) pada balita dan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia cenderung meningkat. Hal ini karena kekurangan asupan protein dan kalsium dari Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement