Kamis 19 Jan 2017 11:11 WIB

Paparan Nanopartikel Aktifkan Virus Dorman di Paru-Paru

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah kendaraan melintasi asap di Jembatan Tugu 66, Jakarta, Rabu (19/8).     (Antara/Rosa Panggabean)
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Sejumlah kendaraan melintasi asap di Jembatan Tugu 66, Jakarta, Rabu (19/8). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nanopartikel dari pembakaran mesin kendaraaan bisa mengaktifkan virus dorman di dalam sel jaringan paru-paru. Ini adalah hasil studi dari peneliti Helmholtz Zentrum München, Jerman yang diterbitkan dalam Journal of Particle and Fibre Toxicology.

Untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia, sejumlah virus bersembunyi di dalam sel organ dan bertahan di sana. Kondisi ini dalam istilah medis disebut infeksi laten. Jika sistem kekebalan tubuh lemah atau dalam kondisi tertentu berubah, virus tersebut aktif kembali dan mulai berkembang biak menghancurkan sel inang.

Kepala peneliti, Dr Tobias Stoger dari Institute of Lung Biology, dan Dr Heiko Adler dari Unit Penelitian Paru di Helmholtz Zentrum München mengatakan nanopartikel juga memicu proses ini. Paparan nanopartikel bahkan bisa mengaktifkan virus herpes di paru-paru.

"Dari penelitian model sebelumnya kami sudah mengetahui bahwa inhalasi nanopartikel berefek inflamasi dan mengubah sistem kekebalan tubuh," kata Stroger, dilansir dari Medical News Today, Kamis (19/1).

Para ilmuwan secara khusus menguji pengaruh nanopartikel yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dalam model eksperimental untuk infeksi virus herpes. Mereka mendeteksi peningkatan signifikan dari protein virus ini yang hanya diproduksi virus proliferasi aktif.

Analisis metabolik dan bentuk gen mengungkapkan pola yang menyerupai infeksi akut. Percobaan lanjutan pada sel manusia menunjukkan virus Epstein-Barr juga 'terbangun' ketika kontak dengan nanopartikel.

Dalam penelitian lebih lanjut, peneliti ingin menguji apakah virus aktif tersebut bisa menular ke orang lain. Banyak orang membawa virus herpes dan pasien dengan fibrosis paru idiopatik secara khusus berpotensi terpengaruh kondisi ini.

Hasil yang diuji coba pada manusia, kata Adler penting untuk menyelidiki proses molekul dari reaktivasi virus herpes laten yang disebabkan oleh inhalasi partikel. Peneliti selanjutnya bisa mencoba mengobatinya dengan cara terapi.

Model kultur sel dapat menjelaskan mekanisme tepat dari reaktivasi virus oleh nanopartikel. Peneliti dalam studi jangka panjang ingin menyelidiki sejauh mana paparan berulang dari nanopartikel bisa mengaktifkan virus dan menyebabkan proses inflamasi dan renovasi kronis pada paru-paru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement