Rabu 18 Jan 2017 12:24 WIB

Musisi Ternyata Lebih Peka dan Reaktif

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Musisi Jazz (Ilustrasi)
Musisi Jazz (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Brain and Cognition menunjukkan bahwa musisi terlatih lebih peka dan lebih reaktif dari orang yang tidak bermain musik. Efek ini ditunjukkan pertama kalinya lewat indera pendengar dan peraba (taktil).

Musik memengaruhi pertumbuhan otak dengan cepat. Anatomi dan perubahan struktural dalam hal penglihatan, peraba, dan pendengaran terkait ke otak.

Musikalitas diperkirakan bisa meningkatkan kecepatan bereaksi seseorang, bukan hanya untuk indera penglihatan dan suara, namun juga indera peraba. Pelatihan bermusik dalam jangka panjang bisa meningkatkan proses multiinderawi lewat cara seseorang berperilaku.

Dilansir dari Medical News Today, Selasa (17/1), penelitian ini dilakukan di Université de Montréal, Kanada. Kepala peneliti, Simon Laundry mengatakan penelitian ini merupakan bagian dari tesis doktoralnya dalam ilmu biomedis.

Laundry awalnya ingin memahami bagaimana alat musik bisa memengaruhi indera. Studi ini melibatkan 16 musisi, dan 19 nonmusisi di kampus. Setiap musisi minimal sudah hobi bermusik selama tujuh tahun terakhir, setidaknya mulai memainkan alat musik mereka di antara usia tiga hingga 10 tahun.

Kelompok nonmusisi diambil acak dari mahasiswa yang masih aktif, dan mahasiswa yang sudah lulus. Masing-masing peserta ditempatkan dalam sebuah ruangan tenang kemudian diuji.

Mereka diminta menempatkan satu tangan pada sebuah mouse dan tangan lainnya pada perangkat alat peraba lain yang bergetar pada interval waktu acak. Peserta diminta mengklik mouse jika merasakan getaran, mendengarkan suara, atau mengalami keduanya sekaligus. Semua ujian disajikan hingga 180 kali per orang.

"Kami menemukan kelompok musisi mengalami reaksi lebih cepat signifikan dibanding kelompok nonmusisi dalam hal pendengaran, rabaan, dan keduanya," kata Laundry.

Dampak musik pada proses sensorik ke depannya bisa membantu kelompok usia dewasa tua. Informasi baru ini menambah penemuan mengenai manfaat kesehatan dari bermain musik. Musik akhirnya bisa digunakan untuk terapi berbagai kondisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement