Sabtu 22 Oct 2016 05:46 WIB

CISC Sediakan Rumah Singgah untuk Pasien Kanker Kurang Mampu

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andi Nur Aminah
Pasien kanker sedang melukis
Pasien kanker sedang melukis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Cancer Information and Support Center (CISC) tidak hanya memberikan dukungan moral bagi para pasien kanker. Pusat informasi kanker terpadu itu juga menyediakan rumah singgah bagi para pasien kanker kurang mampu yang tengah menjalani pengobatan di Jakarta.

"Ada satu rumah singgah di dekat RS Dharmais dan dua di dekat RSCM, masing-masing kapasitasnya sekitar 12 orang," ungkap Sri Suharti, pengurus CISC.

Ia menjelaskan, biaya pengobatan rumah sakit biasanya telah ditanggung oleh pemerintah. Tapi masih banyak pasien dari daerah yang tak memiliki rumah singgah selama terapi. Karena itu, sejak 2008 rumah singgah dihadirkan dengan biaya menginap hanya Rp 10 ribu per hari untuk setiap orang.

Rumah singgah tersebut telah bekerja sama dengan rumah sakit dan menyediakan ambulans serta sejumlah fasilitas dasar seperti tabung oksigen. Namun, menurut Sri, pelayanan belum maksimal karena belum adanya transportasi angkutan pasien dari rumah singgah ke rumah sakit.

Sri yang merupakan penyintas kanker payudara menyebutkan bahwa dukungan dari komunitas sangat penting bagi para pasien kanker. Pasalnya, perempuan berusia 63 tahun itu merasakan sendiri bagaimana kalutnya saat menjalani pengobatan.

Meski stadium kankernya terbilang dini saat didiagnosis, Sri tetap waswas dengan kanker yang dulu ia idap. Ibu tiga anak yang telah memiliki empat cucu itu tetap membutuhkan tempat berkeluh-kesah sekaligus informasi lengkap tentang kanker.

"Kalau ngeluh ke keluarga mereka semakin puyeng, tetapi jika ke sesama pengidap atau penyintas bisa saling menguatkan dan memberi dukungan positif," ungkap Sri yang juga telah menjadi penyuluh kanker awam CISC sejak 2005 yang mengedukasi berbagai jenis kanker ke masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement