Selasa 27 Sep 2016 08:49 WIB

Morning Sickness Saat Hamil Tunjukkan Satu Pertanda Baik?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Wanita hamil
Foto: pixabay
Wanita hamil

REPUBLIKA.CO.ID, Morning sickness atau mual dan muntah yang dirasakan oleh wanita hamil ternyata dinilai berkaitan dengan rendahnya risiko keguguran. Menurut peneliti, mual dan muntah di awal masa kehamilan memiliki efek perlndungan terhadap janin yang dikandung.

Dalam jurnal American Medical Association (JAMA) Internal Medicine, tim peneliti mengungkapkan bahwa morning sickness menyerang sekitar 50-80 persen wanita hamil. Meski dinamakan morning sickness, rasa mual dan muntah ini dapat menyerang wanita hamil kapan pun, baik siang ataupun malam.

Untuk mengetahui hubungan antara morning sickness dan risiko keguguran, tim peneliti melakukan penelitian terhadap 797 wanita. Para wanita ini lalu mencatat gejala mual yang mereka rasakan ketika hamil. Penelitian ini juga melakukan perbandingan gejala mual dan muntah yang dirasakan para wanita ketika mereka mengalami keguguran dan ketika kehamilan mereka berlanjut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa mual serta mual yang disertai dengan muntah berhubungan dengan turunnya sekitar 50-75 persen risiko keguguran. Hanya saja, penelitian yang dipimpin oleh Enrique Schisterman dari US National Institute of Child Health and Human Development ini tidak menggali lebih jauh alasan mengapa mual dan muntah dapat menurunkan risiko keguguran.

Meski begitu, beberapa ahli menilai gejala mual mungkin mendorong kehamilan yang sehat karena membuat wanita hamil mengonsumsi makanan lebih sedikit. Dengan begitu, secara tidak langsung mual juga menurunkan risiko paparan toksin dari makanan pada bayi. Di samping itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pengurangan asupan makanan pada wanita hamil dapat menurunkan kadar insulin yang beredar sekaligus mendorong pertumbuhan plasenta.

Tim peneliti mengungkapkan bahwa temuan mereka senada dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menunjukkan bahwa mual dan muntah berhubungan dengan turunnya risiko keguguran. Tim peneliti berharap ke depannya mereka dapat lebih memperdalam pemahaman terkait hubungan antara mual dan muntah serta risiko keguguran.

"Kami berharap penelitian-penelitian serupa dapat lebih memperdalam pemahaman kita bersama mengenai penyebab yang mendasari mual dan muntah dalam kehamilan," jelas tim peneliti seperti dilansir The Malay Mail Online.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement