Kamis 15 Sep 2016 12:40 WIB

Penyakit Kardiovaskuler Penyebab Kematian Nomor Satu di Dunia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Penyakit jantung.
Foto: Antara
Penyakit jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung dan stroke) adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit ini memakan korban sebanyak 17,3 juta orang setiap tahunnya.

Pemeriksaan tekanan darah dan juga gula darah secara rutin diharapkan dapat mengingatkan masyarakat betapa pentingnya menjaga kesehatan tekanan darah dan juga gula darah. "Selain itu kami juga berharap masyarakat tetap waspada akan ancaman penyakit kardiovaskular yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan juga usia," ujar Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Syahlina Zuhal dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (15/9).

World Heart Federation (WHF) atau Federasi Jantung Dunia dan anggota-anggotanya menyebarluaskan informasi bahwa paling tidak 80 persen kematian dini akibat penyakit kardiovaskuler dapat dicegah. Hal tersebut dapat dilakukan apabila empat faktor risiko utamanya  yakni merokok, mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, kurang aktivitas fisik dan konsumsi berlebihan minuman beralkohol dapat dikendalikan.

Hari Jantung Sedunia diperingati setiap tahun pada 29 September dengan tema yang berbeda-beda sesuai isu-isu pokok dan topik yang berkaitan dengan kesehatan jantung. Pada perayaan Hari Jantung Sedunia kali ini, YJI akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kesehatan gula darah gratis secara serempak yang akan dilakukan di 15 kota besar di Indonesia pada 25 September 2016.  

Syahlina mengajak masyarakat luas untuk turut bersama menyukseskan rangkaian kegiatan yang akan diadakan YJI. Selain itu pihaknya juga berharap semakin banyak masyarakat memahami dan ambil bagian dalam menjalani pola hidup sehat. "Untuk itu, kami akan terus menyelenggarakan berbagai kegiatan positif untuk dapat mewujudkan gaya hidup sehat serta menjaga kesehatan jantung kita," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement