Kamis 01 Sep 2016 11:09 WIB

Ahli: Burkini Lindungi Pengguna dari Kanker Kulit

Aheda Zanetti (kiri), perancang burkini di Sydney, Australia 23 Agustus 2016.   REUTERS/Jason Reed
Foto: Reuters/Jason Reed
Aheda Zanetti (kiri), perancang burkini di Sydney, Australia 23 Agustus 2016. REUTERS/Jason Reed

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Sementara perdebatan mengenai pakaian renang burkini berlanjut di dunia politik Eropa, para ahli kanker kulit yang mengadakan kongres di Austria menyatakan pakaian renang yang menutup seluruh tubuh itu bisa menyelamatkan nyawa.

Para ahli tersebut bertemu dalam Kongres Ke-16 Dunia mengenai Kanker Kulit (WCCS) di Ibu Kota Austria, Wina. Mereka mengatakan, pontensi kanker kulit yang mematikan seperti Melanoma atau Basal-cell Karsinoma adalah penyebab utama akibat paparan sinar ultra violet, demikian laporan Austria Press Agency.

Kasus kanker jenis itu telah meningkat secara dramatis sejak Perang Dunia II, dan diproyeksikan meningkat lagi dalam beberapa dasawarsa ke depan. Tabir surya bukan cara yang efektif dalam melindungi manusia dari kanker kulit, dan satu studi Jerman yang diperlihatkan oleh para ahli menunjukkan perkembangan pendahulu Melanoma tidak berkurang dengan penggunaan losion dan krim semacam itu.

Ahli dermatologi Jerman, Claus Garbe mengatakan, pakaian seperti dalam bentuk burkini saat ini adalah cara terbaik melindungi kulit dari kanker.

Ia menyatakan, pakaian renang tersebut mulanya dibuat di Australia, tempat kanker kulit muncul dalam jumlah sangat banyak, dan saat ini separuh dari semua orang yang mengenakannya adalah non-Muslimah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement