Kamis 01 Sep 2016 07:10 WIB

Waspada, Virus Lebih Berbahaya di Pagi Hari

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Sakit flu
Foto: flickr
Sakit flu

REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian yang dilakukan University of Cambridge menunjukkan bahwa virus lebih berbahaya ketika menginfeksi korban di pagi hari. Tingkat keberhasilan virus untuk menginfeksi di pagi hari 10 kali lipat jika dibandingkan pada waktu-waktu lainnya.

Dalam penelitian tersebut, tim peneliti menggunakan dua jenis virus yaitu virus influenza dan virus herpes pada tikus. Tikus yang terinfeksi di pagi hari memiliki tingkat viral 10 kali lebih besar dibandingkan dengan tikus yang terinfeksi di malam hari.

Jika virus memiliki peluang besar menginfeksi tikus di pagi hari, hal yang berbeda terjadi ketika virus menginfeksi di malam hari. Virus-virus yang berupaya menginfeksi tikus di malam hari cenderung gagal untuk 'membajak' sel inang.

"Ini sebuah perbedaan besar," ujar salah satu peneliti Prof Akhilesh Reddy seperti dilansir BBC.

Reddy menjelaskan bahwa virus tidak seperti bakteri atau parasit. Virus sepenuhnya bergantung pada pembajakan inti sel untuk bisa mereplikasi diri. Hanya saja, sel-sel yang diserang oleh virus ini berubah secara dramatis sepanjang hari sesuai dengan jam biologis tubuh.

(baca: 5 Makanan untuk Kesehatan Payudara)

Oleh karena itu, Reddy menilai hasil penelitian yang ia dan timnya temukan dapat bermanfaat untuk mengontrol wabah penyakit. Alasannya, lanjut Reddy, hasil penelitian ini memberikan informasi terkait waktu yang tepat untuk menjauhkan diri dari kontak dengan virus yang mungkin mewabah dalam sebuah pandemik.

"Dalam sebuah pandemik, berdiam diri selama hari terang cukup penting dan dapat menyelamatkan hidup banyak orang. Ini dapat memberikan dampak besar jika uji coba memperkuatnya," kata Reddy.

Penelitian lebih lanjut juga menunjukkan bahwa jam biologis yang kacau juga berbahaya. Penelitian pada binatang ini menunjukkan bahwa jam biologis yang kacau memungkinkan virus untuk terus berkembang.

Peneliti Dr Rachel Edgar mengatakan hasil penelitian lebih lanjut ini dapat menjadi alarm bagi karyawan yang bekerja dengan sistem shift. Karena, lanjut Edgar, bekerja dengan sistem shift akan membuat karyawan yang bersangkutan memiliki jam biologis yang kacau.

"Jika seperti itu, mereka dapat menjadi kandidat utama untuk menerima vaksin flu tahunan," jelas Edgar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement