Selasa 26 Jul 2016 13:14 WIB

Jangan Kelamaan Nonton TV, Ini Bahayanya

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nur Aini
Orang duduk menonton TV. (ilustrasi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Orang duduk menonton TV. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- Berjam-jam duduk menonton televisi ternyata bisa berbahaya bagi tubuh. Penelitian di Jepang mengungkap, tubuh yang tidak aktif dalam waktu lama saat menyimak layar kaca meningkatkan risiko penggumpalan darah atau emboli di paru-paru.

Studi itu mempelajari kebiasaan menonton TV dari 86 ribu orang yang berusia antara 40 hingga 79 tahun dalam periode 1988 sampai 1990. Hasilnya, setiap tambahan dua jam menonton TV per hari meningkatkan risiko emboli paru fatal hingga 40 persen.

Selama 19 tahun masa tindak lanjut, tercatat total 59 kematian akibat emboli yang bersarang di pembuluh darah kecil paru-paru. Peserta yang menonton TV lebih dari lima jam disebut dua kali lebih mungkin meninggal dibandingkan mereka yang menonton kurang dari 2,5 jam.

Peneliti utama dari Osaka University, Profesor Hiroyasu Iso, mengatakan bahwa tingkat emboli paru di Jepang dianggap lebih rendah daripada negara-negara Barat. Namun, kematian akibat emboli paru belum cukup dieksplorasi dan risiko sebenarnya mungkin lebih besar dari temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation itu.

Iso menganjurkan untuk melakukan tindakan pencegahan sederhana untuk menghindari penggumpalan darah. Saran Iso serupa dengan yang direkomendasikan untuk pelancong udara pada penerbangan jarak jauh.

"Setelah satu jam atau lebih sebaiknya berdiri, melakukan peregangan, berjalan-jalan, atau relaks dan tegangkan otot-otot kaki tiap lima menit selama menonton TV," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement