Sabtu 25 Jun 2016 06:37 WIB

Berbahayakah Anak Mengonsumsi Kopi?

Rep: MGROL69/ Red: Andi Nur Aminah
Anak dan kopi (ilustrasi)
Foto: Thekitchn
Anak dan kopi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Tren meminum kopi nyatanya sudah menjadi budaya tersendiri di kalangan semua usia. Kopi yang dahulu hanya sebatas minuman penangkal rasa kantuk sekarang menjadi minuman wajib saat nongkrong bagi remaja. Lalu apakah konsumsi kopi baik untuk anak-anak?

Dilansir dalam The Ktchn, Sebuah penelitian membahas tentang berapa usia yang tepat untuk mengonsumsi kopi. Menurut sebuah studi 2014 oleh CDC, 73 persen anak-anak mengonsumsi kafein pada hari tertentu. Laporan konsumsi kopi ini meningkat sekitar 24 persen dari 10 tahun sebelumnya.

Kafein pada kenyataannya dapat merangsang sistem saraf pusat. Hal ini yang memberikan pengaruh kepada seseorang seperti rasa gelisah sehingga sulit untuk tidur. Bahkan kafein juga mampu menyebabkan ketergantungan. Untuk orang dewasa, efek kafein ini mungkin benar-benar bermanfaat ketika harus mengerjakan tugas lembur.

Namun, efek kafein pada anak-anak akan lebih terlihat jelas. Hal ini seperti dijabarkan oleh Lisa Lefferts, ilmuwan senior di Pusat Ilmu Pengetahuan untuk Kepentingan Umum. “Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak dan remaja pada umumnya lebih tergantung saat mengonsumsi kafein. Ini mengapa kafein jauh lebih memprihatinkan bagi mereka,” katanya.

Lefferts menambahkan gangguan tidur terutama yang tidak diinginkan. Ini karena perkembangan tubuh dan pikiran membutuhkan tidur yang cukup. Bahkan dosis rendah kafein juga dapat menyebabkan efek pada denyut jantung dan tekanan darah pada anak-anak.

Dr Marci Scneider, seorang spesialis dalam kedokteran remaja setuju bahwa anak-anak di bawah usia 18 tahun disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein. “Hal terbaik bagi mereka untuk tidak memulai mengonsumsi sesuatu yang menyebabkan kecanduan,” kata Scneider.

Dia menyarankan pada orang tua untuk menghadapi situasi ini. Dia mengatakan orantua dapat memberikan pemahaman tentang kafein dan efek sampingnya pada sang anak. Hal ini agar anak-anaknya berusaha untuk menghindari konsumsi kopi dalam jumlah yang banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement