Senin 30 May 2016 15:35 WIB

Ini Tips Persiapan Puasa bagi Diabetisi

ahli gizi, Niken Ratna SGz, ketika berbicara pada seminar ‘Sukses Berpuasa ala Diabetisi’
Foto: Dokumen
ahli gizi, Niken Ratna SGz, ketika berbicara pada seminar ‘Sukses Berpuasa ala Diabetisi’

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Bulan suci Ramadhan segera hadir. Umat Muslim pun melakukan aneka persiapan khusus dalam menyambut datangnya bulan penuh berkah tersebut.  

Bagi orang yang tidak memiliki penyakit khusus, persiapan yang dilakukan bisa dengan banyak berolahraga serta menjaga pola makanan sehat supaya tetap bugar dan sehat untuk menjalankan ribadah dengan baik. Tapi bagi diabetisi (penderita kencing manis, red), tentu ada persiapan khusus ketika berpuasa. 

"Hal dasar yang harus dilakukan oleh diabetisi adalah memerhatikan kebutuhan energi atau pola makan" ujar ahli gizi, Niken Ratna, SGz, ketika berbicara pada seminar ‘Sukses Berpuasa ala Diabetisi’ yang diselenggarakan RSI Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah.  

Bagaimana tepat pola makan? Niken yang juga ahli gizi RSI Sultan Agung mengatakan diabetisi harus mengonsumsi 60 persen kebutuhan energi ketika berbuka yang didapat. Dengan pengaturan sebagai berikut; konsumsi makanan ringan sebelum shalat Maghrib dilanjutkan makanan berat sesudahnya. Setelah shalat Tarawih, diabetisi juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan ringan. 

Sisanya, 40 persen didapat dari konsumsi saat sahur. "Untuk sahur, sebaiknya konsumsi makanan padat. Agar terhindar hipoglikemia, lambatkan makanan sampai 15 menit sebelum Imsak dan segera berbuka begitu tiba berbuka" katanya, dalam siaran persnya, Senin (30/5).

Meski begitu, ada pula diabetisi yang tidak diimbau untuk berpuasa yakni yang mendapatkan suntikan insulin dua kali (pagi dan petang). Sebab, dikhawatirkan ketika berpuasa, diabetisi akan mengalami kelebihan zat keton dalam tubuhnya sehingga berisiko terkena hipoglikemia. 

“Tubuh mereka memerlukan keseimbangan yang harus dijaga sepanjang hari antara obat dan makanan yang masuk ketubuhnya" jelas dokter Spesialis Penyakit Dalam, Nur Anna CS, dalam seminar yang sama ,

Jika kepatuhan pada pola makan dan disertai dengan arahan dari dokter, Nur Anna yakin diabetisi aman ketika berpuasa dan tetap bugar ketika menjalani ibadah selama Ramadhan.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement