Selasa 24 May 2016 11:21 WIB

Benarkah Mengonsumsi Kentang Tingkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi?

Rep: MGROL69/ Red: Andi Nur Aminah
Kentang (Ilustrasi)
Foto: The Independent
Kentang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Mengonsumsi kentang merupakan salah satu gaya hidup kekinian yang dilakukan manusia sebagai pengganti dari nasi. Karena banyak variasi makanan dari kentang, seperti kentang goreng, kentang rebus dan keripik kentang membuat konsumen saat ini menjadikan kentang sebagai makanan pokok. 

Kentang juga menjadi salah satu alternatif yang bisa diterapkan dalam program diet. Caranya dengan mengganti satu porsi nasi dengan beberapa kentang rebus. 

Kentang mengandung serat yang cukup tinggi yang setara dengan roti gandung, pasta dan sereal. Dengan kandungan serat yang tinggi tersebut, kentang bermanfaat untuk kesehatan sistem pencernaan. Tetapi dibalik manfaat-manfaat yang terkandung dari kentang, kentang juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan yaitu dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Benarkah?

Dilansir dari laman Independent, mengonsumsi empat porsi kentang berupa kentang panggang, rebus atau kentang yang dihaluskan dalam waktu seminggu dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi sebanyak 11 persen. Mereka juga menemukan bahwa pria dan wanita yang mengonsumsi kentang goreng empat porsi atau lebih dalam seminggu memiliki risiko tekanan darah tinggi 17 persen lebih tinggi. 

Tetapi berdasarkan kajian yang diterbitkan di British Medical Journal (BMJ), hal ini tidak berpengaruh saat mengonsumsi keripik kentang. Tim dari The Brigham and Women’s Hospital dan Harvard Medical School di Boston, Massachusetts mengatakan bahwa indeks glikemik (GI) yang tinggi dari kentang bisa menjadi salah satu alasannya. 

Makanan dengan kandungan GI yang tinggi akan melepaskan energi lebih cepat dan berakibat peningkatan dari gula darah akan lebih cepat pula,  Pada bulan Januari lali, di kajian yang berbeda, menemukan bahwa wanita yang menikmati kentang mungkin akan mengalami peningkatan risiko menderita diabetes dalam kehamilan. 

Orang-orang yang makan dua hingga empat porsi kentang dalam seminggu mungkin lebih cenderung menderita diabetes dalam kehamilannya sebesar 27 persen. Di samping juga mengalami kenaikan berat badan.

Menanggapi hal itu, Victoria Taylor, ahli gizi senior di Yayasan Jantung Inggris mengatakan bahwa kajian seperti ini hanya dapat menunjukkan asosiasi, bukan sebab dan akibat. Oleh karena itu mereka tidak dapat menyimpulkan bahwa kentang menyebabkan tekanan darah tinggi. 

Mereka juga tidak dapat menjelaskan penyebab tingginya konsumen kentang yang menderita tekanan darah tinggi. Mereka menyebutkan konsumsi yang tinggi dari kentang seperti kentang tumbuk atau kentang goreng yang dihubungkan dengan tekanan darah tinggi belum dapat dipastikan kebenarannya. 

Bisa jadi faktor-faktor lain dalam diet atau gaya hidup juga memengaruhi risiko penyakit ini. Para peneliti mencatat dengan menggantikan satu hari mengonsumsi kentang dengan satu porsi sayuran bebas tepung dapat menyebabkan penurunan tujuh persen risiko tekanan darah tinggi. Selain itu menurut Louis Levy, Ketua ilmu gizi di kesehatan masyarakat Inggris, dengan menjaga asupan makan dan berhenti merokok juga akan membantu mengurangi risiko penyakit serius ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement