Rabu 18 May 2016 13:56 WIB

Hipertensi Intai Penyuka Kentang Goreng

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Kentang goreng
Foto: pixabay
Kentang goreng

REPUBLIKA.CO.ID, Kentang merupakan salah satu sumber makanan yang lezat dan dapat diolah menjadi berbagai jenis kudapan yang memanjakan lidah. Sayangnya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kentang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi seperti dilansir Mirror.

Penelitian yang dipublikasikan pada British Medical Journal (BMJ) ini menunjukkan bahwa mengonsumsi empat atau lebih porsi kentang per minggu, baik yang dipanggang, direbus atau pun ditumbuk, sudah cukup untuk meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Dengan porsi empat atau lebih kentang per minggu, risiko tekanan darah tinggi dapat meningkat hingga 11 persen.

Di samping itu, konsumsi kentang yang digoreng seperti french fries juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang lebih besar. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pria dan wanita yang mengonsumsi empat atau lebih porsi kentang goreng per minggu memiliki risiko tekanan darah tinggi 17 persen lebih tinggi. Uniknya, para peneliti menemukan bahwa konsumsi keripik kentang tidak memilki pengaruh terhadap risiko tekanan darah tinggi yang mungkin dialami seseorang.

Para peneliti yang berasal dari Brigham and Women's Hospital dan Harvard Medical School in Boston, Massachusetts, memperkirakan bahwa indeks glikemik (GI) yang tinggi pada kentang menjadi penyebab meningkatnya risiko tekanan darah tinggi tersebut. Pasalnya, makanan ber-GI tinggi memiliki kecenderungan melepas energi dengan lebih cepat. Hal ini membuat gula dalam darah pun meningkat dengan lebih cepat.

Selain itu, para peneliti juga mengatakan bahwa makanan ber-GI tinggi juga kerap dihubungkan dengan disfungsi sel dalam tubuh, stress oksdatif, dan juga inflamasi atau peradangan. Seluruhnya merupakan mekanisme penting yang berpotensi dalam menyebabkan terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Untuk menurunkan risiko tersebut, tim peneliti juga menemukan bahwa cara termudah ialah dengan mengganti menu kentang dengan makanan lain yang bersumber dari sayuran yang tak mengandung zat tepung. Dengan mengganti satu porsi kentang dengan satu porsi sayuran non zat tepung per hari, risiko tekanan darah tinggi dapat menurun hingga 7 persen.

Dalam penelitian ini, tim peneliti melakukan analisa terhadap lebih dari 187.000 data pria dan wanita. Seluruh data tersebut berasal dari tiga penelitian besar di Amerika serikat selama lebih dari 20 tahun. Dalam analisa tersebut, tim peneliti mempertimbangkan berbagai faktor seperti berat badan dari para objek penelitian.

Sebelumnya, penelitian berbeda yang dilakukan pada Januari lalu pun menemukan adanya risiko diabetes yang tersimpan dalam kebiasaan mengonsumsi kentang. Risiko ini dapat menghantui wanita hamil yang suka mengonsumsi kentang.

Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa wanita yang suka mengonsumsi dua hingga empat porsi kentang per hari memiliki risiko terkena diabetes saat masa hamil sebesar 27 persen. Risiko ini tetap dapat menghantui para wanita meskipun mereka sangat memperhatikan berat badan.

Di samping itu, mengonsumsi hanya satu porsi kentang per minggu pun dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 20 persen. Sedangkan wanita yang mengonsumsi kentang sebanyak lima porsi atau lebih per minggu memiliki risiko terkena diabetes lebih tinggi sebesar 50 persen.

Untuk mengurangi risiko tersebut, wanita dapat mengganti dua porsi kentang mereka per minggu dengan sayuran lain. Beberapa opsi sayuran lain yang cukup baik untuk menggantikan kentang ialah kacang buncis, kacang-kacangan, kacang polong serta gandum. Melalui cara ini, risiko diabetes dapat menurun sebesar 9-12 persen.

(baac: Chef Karen Carlotta Bagi Resep Puding Buah Sayur untuk Anak)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement