REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menemukan bahwa anak-anak yang mampu berjalan atau berlari sebelum mencapai usia tiga tahun akan cenderung memiliki tulang yang kuat pada saat mereka tumbuh dewasa. Di balik studi tersebut, terdapat berbagai macam alasan.
Seperti dilansir dari Boldsky, Senin (16/5), saat anak berjalan dan berlari bisa dapat memberikan tekanan pada tulang. Ketika diberikan tekanan, tulang akan cenderung tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Tingkat tekanan tersebut harus optimal. Jika tidak risiko cedera akan cenderung meningkat.
Jadi, anak-anak yang tidak aktif bergerak mungkin akan kehilangan kesempatan tersebut. Sementara, bagi anak-anak yang aktif, risiko penyakit osteoporosis (pengeroposan tulang) juga bisa menurun ketika mereka menjadi tua. Sampai saat ini, kebanyakan para orang tua tidak pernah tahu bahwa gerakan selama masa kanak-kanak bisa memiliki efek tertentu setelah seseorang tumbuh menjadi dewasa.
Tingkat aktivitas yang baik untuk tulang dan otot disebabkan karena mendapat tantangan, sehingga hal itu menjadi satu-satunya cara agar anak-anak dapat tumbuh menjadi lebih kuat. Jadi, jika anak Anda saat ini hanya menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk, maka sudah saatnya Anda melatih anak Anda untuk berjalan dan bermain-main.