REPUBLIKA.CO.ID, Ketombe di kulit kepala bisa mengganggu penampilan dan membuat Anda tidak nyaman. Soalnya, masalah yang dialami 50 persen penduduk dunia itu bisa menyebabkan gatal serta membuat kulit kepala kering dan mengelupas.
Head & Shoulders Principal Scientist, dr Rolanda J Wilkerson menyebutkan, ada beberapa penyebab utama munculnya masalah tersebut. Pertama, akibat jamur kulit kepala Malassezia furfur yang ada di kepala semua orang.
Pada masa pubertas, ujar Wilkerson, sebagian orang secara genetik rentan terhadap jamur ini. Respon yang ditunjukkan tubuh antara lain munculnya ketombe yakni kulit kepala kering lalu mengelupas, gatal, dan iritasi.
Penyebab lain adalah sebum, minyak alami yang berasal dari kelenjar sebacious pada kulit kepala. Wilkerson menjelaskan bahwa masing-masing orang menghasilkan jumlah sebum berbeda selama hidupnya.
Sementara, pengelupasan kulit kepala muncul dari proses yang disebut hyperproliferation atau produksi sel kulit kepala lebih banyak dari biasanya. Proses itu terjadi sekitar tujuh sampai 21 hari, dengan tingkat normal pergantian sel sekira 28 hari.
Lantas, siapa yang paling rentan terhadap ketombe? Wilkerson mencatat bahwa remaja dalam masa pubertas ialah yang paling rentan, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, ada tingkat populasi berbeda dalam etnis tertentu.
Hal itu juga dipengaruhi kebiasaan menjaga kebersihan, seperti seberapa sering seseorang mencuci rambut. Faktor eksternal juga bisa berpengaruh, seperti stres, polusi, pergantian musim, dan sinar UV.
"Untuk mengatasinya, gunakan shampoo antiketombe dengan bahan zinc pyrithione atau ZPT yang stabil jika digunakan pada kulit kepala," tutur Wilkerson.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
