Kamis 05 May 2016 08:41 WIB

Lama Menjomblo Tingkatkan Risiko Sakit Jantung

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Sakit Jantung (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sakit Jantung (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Terlalu lama sendiri dan terisolasi dari aktivitas sosial dapat meningatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Fakta ini berhasil ditemukan oleh penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of York, University of Liverpool dan Newcastle University.

Dalam prosesnya, tim peneliti mempelajari 23 penelitian yang memiliki keterkaitan dengan subjek penelitian. Total individu yang terlibat dalam penelitian ini ialah lebih dari 181 ribu orang dewasa, di mana terdapat 4.628 kasus jantung koroner dan 3.002 kasus stroke yang ditemukan.

Setelah menganalisa data-data yang terkumpul, para peneliti menemukan bahwa kesendirian dan isolasi berkaitan dengan meningkatnya risiko jantung koroner hingga 29 persen pada orang dewasa. Kesendirian dan isolasi juga dinilai  berkaitan dengan meningkatnya risiko stroke hingga 32 persen.

"Temuan kami mengindikasikan bahwa upaya untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan stroke dapat mengambil manfaat dengan mempertimbangkan aspek kesendirian dan isolasi sosial," jelas peneliti melalui jurnal Heart.

Hasil penelitian ini, lanjut peneliti, dapat menjadi nilai tambah dalam strategi pencegahan penyakit jantung koroner dan stroke. Dalam hal ini, praktisi kesehatan memiliki peran penting dalam menyadarkan para pasien mereka mengenai pentingnya hubungan sosial sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Adanya temuan ini pun perlu menjadi pendorong agar tenaga medis lebih memperhatikan apakah pasien mereka merasa kesepian atau tidak. Dengan begitu, para tenaga medis dapat mempertimbangkan apakah pasien mereka memiliki risiko terkena dua penyakit tersebut atau tidak.

Meski begitu, para peneliti menilai masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendalami hubungan kurangnya interaksi sosial dengan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Pasalnya, seiring kemajuan zaman, interaksi seringkali hanya dilakukan melalui produk-produk teknologi. Di satu sisi, pola interaksi ini terkesan dapat meningkatkan interaksi sosial tetapi di sisi lain dapat memperburuk keadaan.

Terkait penelitian tersebut, komunitas kesejahteraan dari Local Government Association mengungkapkan bahwa ada lebih dari satu juta orang berusia di atas 65 tahun yang menderita kesendirian. Juru bicara Izzi Seccombe menilai bahwa anggota dewan juga melihat kondisi tersebut sebagai salah satu perhatian utama mereka.

"Kesendirian merupaka kondisi serius yang dengan parah dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang," jelas Seccombe, dikutip dari Independent.

(baca: Hati-hati, Olahragawan Belum Tentu Miliki Jantung Sehat)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement