Sabtu 02 Apr 2016 21:31 WIB

Studi Tunjukan Ideologi Politik Bisa Pengaruhi Emosi

Rep: C34/ Red: Nur Aini
Emosi (ilustrasi)
Emosi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Ideologi politik yang Anda anut rupanya bisa memengaruhi emosi. Simpulan itu dituturkan oleh para akademisi di University of Nebraska-Lincoln dalam penelitian terbaru mereka.

Studi yang telah terbit dalam Behavioural Brain Research itu menganalisis para partisipan yang terbagi dalam penganut paham liberal dan konservatif. Para peserta itu diminta menyampaikan pendapatnya mengenai 20 isu politik dan menjalani serangkaian tes memori.

Mulanya, mereka ditunjukkan 120 gambar peristiwa positif, negatif, dan netral. Selanjutnya, ada 240 gambar tambahan yang setengahnya adalah gambar-gambar tadi.

Seperti dilansir express.co.uk, orang-orang yang menganut paham konservatif cenderung memiliki bias negatif ketika mengingat informasi dan peristiwa. Mereka mengingat 91 persen gambar negatif (seperti gambar perang atau kematian banyak orang) dan hanya 80 persen gambar positif yang ada.

Sementara, para peserta yang menganut paham liberal mengingat 84 persen gambar negatif dan 86 persen gambar positif. Meski demikian, para peneliti mengatakan bahwa ingatan atas hal negatif bukanlah hal yang buruk.

Pemimpin studi, Mark Mills, mengatakan bahwa ada banyak alasan untuk menjelaskan perbedaan ingatan dan cara mereka memproses emosi itu. Penelitian yang mereka lakukan, di antaranya, mencoba menjelaskan pengaruh ideologi politik dalam emosi.

"Dari semua kemungkinan alasan di seluruh dunia untuk menjelaskan perbedaan para individu ini mengingat citra positif dan negatif, ideologi politik mencapai sekitar setengah dari alasan itu," ungkap Mills.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement