Kamis 11 Feb 2016 13:07 WIB

Remaja tak Suka Sayur Rentan Idap Kanker di Usia Tua

Rep: MGROL 59/ Red: Indira Rezkisari
Salad dedauan hijau dengan potongan ikan salmon.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Salad dedauan hijau dengan potongan ikan salmon.

REPUBLIKA.CO.ID, Studi baru menemukan bahwa wanita remaja dan umur 20-an yang mengkonsumsi makanan tinggi serat memiliki risiko lebih rendah terserang penyakit kanker payudara di hari tua.

 

Lebih dari 90 ribu wanita berumur 20-an yang sering mengkonsumsi makanan tinggi serat memiliki 16 persen risiko lebih rendah terserang penyakit kanker payudara. Risiko itu dibandingkan dengan mereka yang sedikit mengkonsumsi makanan tinggi serat dan memiliki 24 persen risiko lebih rendah terkena kanker penyudara sebelum menopause, yang cenderung sulit untuk diobati.

 

Serat dapat menurunkan hormon estrogen, yang mendorong banyak jenis kanker payudara, menurut laporan tim dalam jurnal Pediatrics.

 

"Dari banyak studi yang kita tahu bahwa jaringan payudara sangat dipengaruhi oleh karsinogen dan antikarsinogen selama masa kanak-kanak dan remaja”, kata Dr Walter Willett, seorang ahli kesehatan dan gizi di sekolah kesehatan masyarakat Harvard.

 

"Kami sekarang memiliki bukti bahwa apa yang dikonsumsi anak-anak kita selama periode ini, merupakan faktor penting dalam risiko kanker di masa depan,” lanjutnya.

 

Mulai tahun 1991, wanita berusia 27-44 tahun pada saat itu menjawab pertanyaan tentang apa yang mereka konsumsi. Pada tahun 1998 sekitar setengah dari mereka juga mengisi kuesioner tentang apa yang mereka makan sewaktu di sekolah.

 

Para wanita yang mengkonsumsi makanan tinggi serat, mengkonsumsi sekitar 28 gram serat dalam sehari. Dua puluh tahun kemudian, para peneliti melihat siapa yang mengidap kanker payudara dan dimulai sejak kapan.

 

Semakin banyak mengkonsumsi serat, semakin kecil kemungkinan terserang kanker panyudara. Setiap mengkonsumsi 10 gram serat per hari akan menurunkan 13 persen risiko terserang kanker panyudara.

 

Makanan berserat terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran yang memiliki efek terbesar dalam menurunkan risiko.

 

"Ada bukti lama bahwa makanan serat dapat mengurangi tingkat sirkulasi estrogen", kata Kimberly Blackwell, spesialis kanker payudara di Duke Cancer Center, dikutip dari laman Today, Kamis (11/2).

(baca: 8 Keterampilan Hidup Penting Sebelum Remaja Kuliah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement