Rabu 03 Feb 2016 08:08 WIB

Mendamba Mi Instan? Pikir Dulu Ini Deh...

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Mi instan dijajakan di supermarket di Tanah Air
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mi instan dijajakan di supermarket di Tanah Air

REPUBLIKA.CO.ID, Murah, lezat, dan praktis, membuat mi instan sangat populer di kalangan mahasiswa atau siapa saja yang membutuhkan makanan cepat saji yang mengenyangkan. Tingkat penjualannya di dunia tertinggi di Cina, Hong Kong, Indonesia, Jepang, India, Vietnam, dan AS.

Jika dikonsumsi sesekali, tentu tak masalah. Namun, pikir-pikir lagi jika Anda rutin memakannya atau bahkan menjadikannya sarapan setiap pagi. Apa sebabnya?

Bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik pada perempuan

Kandungan sodium dalam seporsi mi sekira 2.700 miligram, selain natrium tinggi, lemak jenuh, dan banyak glikemik yang ada di dalamnya. Padahal, asupan sodium maksimum yang disarankan ialah 2.300 miligram per hari untuk orang normal dan 1.500 miligram untuk populasi berisiko tinggi.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Journal of Nutrition, bahan tidak sehat yang berlebihan tersebut bisa menyebabkan para perempuan yang rutin mengonsumsi mi instan mengalami sindrom metabolik. Individu dengan sindrom metabolik berpotensi mengidap penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement