Senin 28 Dec 2015 21:23 WIB

'Hormon Lapar' Dapat Obati Penyakit Pembuluh Darah

Rep: C01/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemeriksaan kadar diabetes
Foto: pixabay
Pemeriksaan kadar diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hormon ghrelin yang menyebabkan rasa lapar ternyata dapat digunakan untuk mengobati penyakit pembuluh darah perifer. Dalam penelitian yang mengungkap temuan tersebut, peneliti berfokus pada pengobatan terhadap critical limb ischemia (CLI).

CLI itu sendiri merupakan obstruksi parah aliran darah yang parah dan tak jarang menyebabkan amputasi. Setengah dari kasus CLI bahkan menyebabkan kematian dalam kurun waktu lima tahun. Beberapa penyebab CLI ini sendiri ialah diabetes dan obesitas.

Dalam penelitian yang dilakukan University of Otago yang dilakukan terhadap tikus percobaan, peneliti memberikan hormon ghrelin setiap hari. Selama dua minggu pemberian hormon ghrelin berturut-turut menunjukkan adanya perbaikan aliran darah di bagian anggota badan yang terkena CLI.

Dari temuan tersebut, peneliti menemukan bahwa hormon ghrelin mendorong pertumbuhan pembuluh darah baru yang normal, baik secara struktur atau pun fungsi. Selain itu, hormon ghrelin juga terbukti dapat memperbaiki dan meningkatkan kelangsungan hidup sel serta menurunkan fibrosis jaringan.

Penemuan ini sangat menarik karena saat ini belum ditemukan obat yang dapat mengatasi CLI dengan baik. Beberapa teknik pengobatan saat ini pun hanya berhasil dan efektif dalam setengah dari total kasus CLI.

"Hasil penelitian kami menyediakan sebuah dasar untuk penelitian lebih lanjut, salah satunya mengenai potensi jangka panjang dari ghrelin," ungkap salah satu peneliti University of Otago, Rajesh Katare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement