Sabtu 28 Nov 2015 21:30 WIB

Rumus Atasi Computer Vision Syndrome pada Mata

Rep: C23/ Red: Yudha Manggala P Putra
Terlalu banyak menghabiskan waktu di depan komputer jinjing bisa menimbulkan ketidakseimbangan hingga tubuh kesemutan.
Foto: pexels
Terlalu banyak menghabiskan waktu di depan komputer jinjing bisa menimbulkan ketidakseimbangan hingga tubuh kesemutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menatap layar komputer lama-lama sebaiknya dihindari. Karena jika dibiarkan terlalu intens, aktivitas itu bisa menyebabkan mata Anda mengalami computer vision syndrome.

Computer vision syndrome (CVS) adalah keadaan ketika mata merasa perih atau buram setelah berhadapan dengan layar komputer dalam waktu lama.(Baca: Sering di Depan Komputer? Awas Terkena Computer Vision Syndrome)

Sindrom ini memang sifatnya sementara alias tidak permanen. Namun pengguna yang mengalaminya tentu akan merasa terganggu ketika mengalaminya. Lalu bagaimana cara menghindarinya?

Dokter spesialis mata Ferdiriva Hamzah memberikan rumusnya agar hal itu tak terjadi. Yakni dengan melakukan peraturan dua puluh pangkat tiga. Peraturan tersebut, menurutnya, mampu menghindarkan seseorang dari CVS.

"Jadi kalau telah berhadapan dengan layar komputer selama 20 menit, kita harus istirahat 20 detik, dan memandang sejauh 20 kaki atau enam meter," jelasnya ketika menghadiri acara pembukaan Klinik Utama Jakarta Eye Center di Cibubur, Sabtu (28/11).

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan oleh orang-orang seperti mahasiswa atau karyawan perusahaan yang kerap menghabiskan waktu cukup lama di depan layar komputer. "Selain agar tak terserang CVS, hal itu juga bisa membantu mata agar tetap sehat," ujar Ferdiriva.

Selain itu, untuk menghindari CVS, lanjutnya, seseorang juga dapat menggunakan obat tetes pelembab mata sebelum melakukan aktivitas di depan layar komputer. Hal itu dilakukan agar mata tidak akan merasa perih atau terasa terbakar.

Karena menurutnya, ketika seseorang berhadapan dengan layar komputer, mereka cenderung lupa untuk berkedip. Padahal, dalam satu menit, agar mata tetap lembab, seseorang harus berkedip minimal 17 kali.

"Tapi kalau depan layar, biasanya orang hanya berkedip sebanyak tujuh kali. Hal itu membuat kelembaban mata berkurang dan akhirnya menimbulkan rasa perih atau seperti terbakar," jelas Ferdiriva. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement