Sabtu 28 Nov 2015 12:11 WIB

Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Belajar Kesenian

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Korea Cultural Center (KCC) Indonesia mengadakan kegiatan sosial dengan mengunjungi Yayasan Pendidikan Luar Biasa (YPLB) Nusantara, di Depok, Jawa Barat, Jumat (27/11).
Foto: Republika/Desy Susilawati
Korea Cultural Center (KCC) Indonesia mengadakan kegiatan sosial dengan mengunjungi Yayasan Pendidikan Luar Biasa (YPLB) Nusantara, di Depok, Jawa Barat, Jumat (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, Bukan saja anak normal, anak berkebutuhan khusus seperti tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, autis, downsyndrome dan lainnya juga perlu belajar kebudayaan lain selain Indonesia. Salah satunya mengenal kebudayaan Korea seperti alat musik tradisional dan kerajinan tangannya.

Seperti yang dilakukan Korea Cultural Center (KCC) Indonesia mereka mengunjungi Yayasan Pendidikan Luar Biasa (YPLB) Nusantara, di Depok, Jawa Barat, Jumat (27/11) untuk mengenalkan kebudayaan Korea pada 50 anak berkebutuhan khusus.

Mereka dikenalkan musik tradisional Korea langsung oleh grup musik tradisional Korea, Yerang. Yerang dibentuk tahun 2004 yang terdiri dari tiga personem Kwon Ye Jin (memainkan hageum, alat musik petik), Cha A-Rang (memainkan gayageum, alat musik gesek) dan Lee Ye Eun (memainkan piri, alat musik tiup).

Mereka juga dikenalkan mengenai kerajinan tangan khas Korea yaitu mewarnai topeng dan kipas khas Korea.

Menurut Pendiri YPLB Nusantara, Sujono, manfaat mengenalkan kebudayaan negara lain dalam hal ini Korea berarti mereka juga mengajarkan untuk menghargai kebudayaan lain.

Selain itu manfaat mengenal kebudayaan Korea ini besar. Sujono mengatakan anak-anak berkebutuhan khusus ini bisa menambah wawasan dan pengetahuannya. Dimana mereka sehari-harinya hanya mengenal budaya Indonesia seperti marawis, musik, lagu dan tari. "Nah begitu KCC masuk wilayah mereka, mereka tercengang, warnanya lain dari yang biasa mereka pelajari sehari-hari. Dan hal ini membuat mereka berpikir perlu belajar lagi mengenai kebudayaan lain," jelasnya.

Bukan hanya itu, dengan mencoba langsung membuat kerajinan tangan Korea mereka memiliki pengalaman yang berbeda. Misalnya mereka jadi mengenal warna lebih banyak dengan mewarnai topeng dan kipas khas Korea. "Mereka jadi punya gambaran begini loh Korea. Ciri khasnya topeng, kipas dan alat musiknya," tambahnya.

Mereka juga belajar meningkatkan kreativitasnya dengan memadukan warna. Mereka pun jadi bisa berinovasi dan kemampuan mereka bisa terlihat. "Dengan mengenalkan budaya Korea dan mengerjakannya bersama ini juga akan melatih mereka belajar bersosialiasi," ujarnya.

Korea Cultural Center (KCC) Indonesia mengadakan kegiatan sosial dengan mengunjungi Yayasan Pendidikan Luar Biasa (YPLB) Nusantara, di Depok, Jawa Barat.

Kegiatan sosial yang bertema 'Brighten Up the World with Art' ini mengenalkan musik tradisional Korea. Mereka mengajak serta grup musik tradisional Korea, Yerang.

Tidak hanya tampil, Yerang bersama murid-murid bimbingannya juga melakukan aktivitas bersama para siswa YPLB Nusantara, yaitu mewarnai topeng dan kipas khas Korea. Serta mengajarkan lagu anak-anak berjudul Three Bears.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement