Senin 12 Oct 2015 00:05 WIB

Alasan Mengapa Minum Kopi Baik untuk Anda

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Winda Destiana Putri
kopi
Foto: corbis
kopi

REPUBLIKA.CO.ID, Kopi sudah lama dikenal sebagai salah satu minuman paling populer di dunia. Cara menikmatinya pun sangat beragam. Ada yang menyajikannya sebagai minuman panas, dicampur dengan es, atau ditambah dengan sedikit bubuk krim.

Mengonsumsi kopi secara berlebihan dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan. Meski demikian, beberapa penelitian menunjukan, minum kopi dalam takaran wajar justru bisa menurunkan risiko kematian dini, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.

Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh dari meminum 1-4 cangkir kopi setiap hari, seperti dilansir Independent belum lama ini.

Harapan hidup lebih lama

Sebuah tinjauan dari 20 penelitian yang melibatkan 970.000 partisipan menunjukkan, orang-orang yang terbiasa minum empat cangkir kopi tanpa kafein setiap hari memiliki risiko mati muda 14 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi sama sekali.

Bahkan, orang yang minum hanya 1-2 cangkir kopi sehari masih memiliki risiko kematian dini 8 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang minum sedikit.

Menurunkan risiko terkena kanker hati

Para peminum kopi (terutama laki-laki) memiliki risiko terkena kanker hati lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi sama sekali. \

Temuan ini menjadi penting mengingat kanker hati merupakan jenis kanker keenam paling banyak ditemukan di dunia. Kanker ini juga lebih sering terjadi pada laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan, para peminum kopi memiliki risiko terkena kanker hati 14 persen lebih rendah untuk setiap cangkir tambahan yang mereka konsumsi setiap hari.

Studi lainnya juga mengungkap, komponen alami kopi, seperti kahweol dan cafestol memiliki fungsi sebagai zat pelindung dari kanker dan sifat anti-inflamasi. Kopi tampaknya mampu membantu menyesuaikan jalur-jalur biokimia dalam hati yang merupakan organ yang melindungi tubuh kita dari racun, aflatoksin, dan senyawa karsinogenik lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement