REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Harvard baru-baru ini menyimpulkan bahwa mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran tidak serta-merta dapat menurunkan berat badan. Hasil penelitian itu diperoleh lewat kuesioner yang melibatkan 133.468 pria dan wanita di AS dengan usia di atas 24 tahun.
Penelitian tersebut juga memperhitungkan beberapa faktor gaya hidup lainnya yang ikut memengaruhi berat badan. Seperti merokok, jumlah jam yang dihabiskan untuk tidur, durasi menonton televisi, serta waktu yang dipergunakan untuk olahraga setiap harinya.
Salah satu peneliti, Dr Monica L Bertoia mengatakan, buah dan sayuran yang menjadi pilihan paling umum di kalangan masyarakat AS adalah jus jeruk dan kentang. “Ada banyak buah dan sayur yang mungkin lebih baik dikonsumsi untuk mencegah kenaikan berat badan. Beberapa contohnya adalah apel, pir, dan sayur-sayuran yang tidak mengandung zat tepung,” kata Bertoia, dikutip dari Guardian, Rabu (7/10).
Menurutnya, gagasan yang menyebut makan lebih banyak buah dan sayuran bisa menurunkan berat badan hanya berlaku jika juga diimbangi dengan mengurangi konsumsi kalori.
Sebuah studi lain dari Universitas Alabama yang diterbitkan pada tahun lalu juga memperoleh hasil serupa. Pada penelitian yang melibatkan lebih dari 1.200 responden itu ditemukan bahwa mereka yang tidak mengurangi asupan kalori secara keseluruhan tidak akan mampu menurunkan berat badan, meskipun mereka meningkatkan asupan buah dan sayuran.
Tiap-tiap buah dan sayuran memiliki karakteristik yang berbeda. Hanya buah dan sayuran dengan kandungan glikemik rendah yang bisa membantu seseorang menurunkan berat badan. Makanan rendah glikemik menyebabkan lebih sedikit lonjakan gula darah dan dapat mengurangi rasa lapar.
Oleh karenanya, jika Anda ingin mengonsumsi buah berserat tinggi dengan kandungan glikemik yang rendah, maka blueberry dan alpukat adalah pilihan yang tepat. Stroberi juga memiliki kandungan glikemik yang rendah, namun miskin akan serat. Sementara, pir dan apel memiliki indeks glikemik yang tinggi, tapi serat yang dikandung oleh keduanya juga lebih tinggi sehingga mampu menekan jumlah kalori yang masuk ke tubuh saat dimakan.
Untuk sayuran rendah glikemik, Anda bisa mengonsumsi kecambah, brokoli, tahu, kembang kol, dan ubi manis. Tapi ingat, semua sayuran itu tetap saja mengandung kalori. Jadi makanlah secukupnya dan jangan berlebihan!
Ikuti Whatsapp Channel Republika
