Rabu 16 Sep 2015 10:10 WIB

Mendeteksi Kanker dari Perubahan Tubuh

Rep: C39/ Red: Winda Destiana Putri
Kanker/ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Kanker/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Kanker salah satu jenis penyakit yang perlu diwaspadai. Bila Anda tidak respek pada perubahan yang terjadi di dalam tubuh, bisa saja itu awal mula terjadinya kanker.

Dilansir dari TimesofIndia Rabu (16/9) berikut beberapa perubahan tubuh yang perlu Anda waspadai bila tidak ingin terjangkit kanker.

Pendarahan

Pendarahan abnormal adalah salah satu dari banyak tanda-tanda kanker. Batuk darah juga bisa berarti kanker paru-paru, darah dalam tinja dapat berarti usus besar atau kanker rektum, darah dalam urin dapat berarti kanker kandung kemih, pendarahan vagina persisten bisa mengarah ke kanker serviks, dan keluarnya darah dari puting payudara bisa berarti kanker payudara.

Perubahan fungsi kandung kemih

Jika Anda mengalami rasa sakit saat buang air kecil, dan keluar darah dalam urin, atau perubahan lain seperti terlalu sering buang air kecil, ini bisa menjadi gejala dari kandung kemih atau kanker prostat. Selain itu, jika Anda mengamati perubahan jangka panjang dalam fungsi usus seperti diare persisten atau sembelit, itu mungkin merupakan gejala dari kanker usus besar.

Luka yang tak sembuh

Jika Anda memiliki sakit terus-menerus atau luka yang tampaknya tidak kunjung sembuh, Anda harus segera periksakan ke dokter. Luka di dalam mulut juga bisa menjadi tanda-tanda kanker mulut.

Perubahan kulit

Jika Anda melihat adanya perubahan pada kutil atau tahi lalat di tubuh, atau perubahan lain pada kulit, ini bisa menjadi tanda melanoma. Melanoma juga dikenal sebagai kanker kulit. Segera periksa ke dokter, karena hal ini dapat diobati dengan mudah jika itu terdeteksi sejak dini.

Kelelahan

Kelelahan secara terus menerus dapat menjadi tanda kanker. Ini adalah salah satu gejala yang rumit karena banyak orang merasa kelelahan untuk alasan yang sama sekali berbeda dan Anda tiba-tiba mulai merasa lelah sepanjang waktu. Jadi, deteksi sejak dini dan pergilah ke dokter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement