Sabtu 05 Sep 2015 09:40 WIB

Berapa Banyak Garam Ya di Menu Anak McD atau KFC?

Rep: MGROL 47/ Red: Indira Rezkisari
McDonald's
Foto: REUTERS/Mike Blake
McDonald's

REPUBLIKA.CO.ID, Makanan cepat saji merupakan makanan yang cukup banyak disukai, bahkan termasuk digemari anak-anak hingga balita.

Sadar kalau anak-anak adalah juga konsumen gerai cepat saji, McDonald's serta KFC juga hampir semua restoran cepat saji menyajikan menu khusus anak-anak. Masalahnya menu khusus anak-anak ternyata dibuat dengan kandungan garam yang cukup tinggi atau bahkan sangat tinggi, tergantung negara dimana Anda tinggal. 

Penelitian yang dilakukan oleh World Action of Salt and Health (WASH) menemukan kalau menu anak-anak KFC di Kosta Rika mengandung 18 sendok teh garam lebih banyak dari menu yang sama di Inggris. Analisa dari penelitian yang dilakukan di 37 negara mengungkap kalau delapan dari 10 menu yang disajikan mengandung 1 gram lebih banyak garam per porsinya. 

Dikutip dari Independent, Sabtu (5/9), anjuran maksimum asupan garam untuk anak usia 4-6 tahun adalah 3 gram sehari. Asupan bertambah menjadi 5 gram saat berusia 7 hingga 10 tahun. Dan, usia di atas itu tidak dianjutkan menyantap garam lebih dari 6 gram sehari.

Menu makanan cepat saji di Inggris tercatat lebih baik daripada negara lain. Menu burger anak-anak Burger King mengandung 1,06 gram. Sedang menu anak-anak Subway mengandung 1 gram garam. Lebih rendah dari menu sama di Finlandia (2,54 gram) dan Jerman (1,5 gram).

Menu anak-anak lainnya di Inggris juga tergolong lebih rendah penggunaan garamnya. Misalnya, KFC nugget popcorn dan kentang goreng dengan takaran 0,9 gram garam per porsi, sedangkan McDonald's Chicken McNuggets Happy Meal juga bergaram 0,78 gram,

Tingkat penggunaan garam tertinggi di gerai cepat saji ditemukan di KFC Kosta Rika sebanyak 5,34 gram dan McDonald's di Turki sebanyak 2,4 gram.

Kelompok ini menyerukan semua produsen makanan untuk scara universal mengurangi kandungan garam dari produk mereka, untuk membantu mencapai target garam 5 gram sehari.

Ahli gizi dan internasional pemimpin program WASH, Clare Farrand, mengatakan terlalu banyak garam di masa kecil membuat anak lekat lidahnya dengan rasa asin. Akibatnya, menaikkan tekanan darah, lalu menyebabkan stroke dan gagal jantung.

"Semua anak-anak, terlepas dari mana mereka berasal darimana, harus bisa menikmati makanan sesekali keluar. Tapi jadikah itu hanya sebagai hadiah, tanpa harus mengganggu risiko kesehatan pada mereka," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement