Selasa 01 Sep 2015 12:00 WIB

Diet Nutrisi Sangat Penting Bagi Pasien Gagal Ginjal

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Pasien gagal ginjal.
Foto: Antara/Eric Ireng
Pasien gagal ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, Ginjal kita berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan cairan yang berlebih, garam, mineral dan sisa metabolisme yang dimakan atau diminum.

Namun, berbeda dengan penderita gagal ginjal dimana ginjal mereka tidak mampu menyaring dan mengeluarkan cairan dan sisa metabolisme dari dalam tubuh, sehingga diperlukan suatu terapi pengganti ginjal (dialisis). Terapi dialisis diperlukan jika terjadi penurunan fungsi ginjal 90 persen atau lebih.

Terapi dialisis ini dimaksudkan untuk mengganti sementara fungsi ginjal yang berguna untuk menjaga tubuh agar tetap berfungsi normal seperti biasa. Sayangnya, terapi dialisis bukanlah obat untuk penyakit ginjal karena mesin dialisis tidak mampu menyaring darah sebaik ginjal yang sehat, ditambah, ginjal yang sehat bekerja sepanjang waktu, sedangkan pada umumnya penderita gagal ginjal hanya menjalani hemodialisis 2-3 kali seminggu.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dr. Sunny SpPD, dari Rumah Sakit Siloam Dhirga Surya Medan, jika melakukan terapi ini pasien gagal ginjal perlu lebih memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Tidak boleh terlalu banyak minum, terlalu banyak makan makanan asin, atau makan berlebih, karena hal ini dapat menimbulkan masalah di tubuh pasien yang akan menyebabkan berbagai keluhan.

"Selain itu, dalam beberapa penelitian, 40-70 persen pasien dengan gagal ginjal kronik mengalami kekurangan gizi, yang akan menyebabkan peningkatan angka mortalitas," ungkap Sunny, menurut rilis yang di dapat oleh ROL.

Ia juga menambahkan walaupun terapi dialisis dapat membantu cara kerja ginjal sementara namun pengobatan melalui terapi ini biasanya harus berlangsung sampai ginjal mulai bekerja normal pada tubuh pasien. Sayangnya, pada kasus gagal ginjal kronis, ginjal jarang dapat kembali berfungsi normal dan kebanyakan terapi dialisis tetap diperlukan seumur hidup pasien kecuali pasien mendapatkan ginjal pengganti melalui donor ginjal.

"Jika sudah seperti itu, segala bentuk nutrisi dari makanan yang masuk ke tubuh pasien haruslah di jaga dan diperhatikan," tambahnya.

Menurut sang dokter, secara keseluruhan tujuan dari penatalaksanaan nutrisi pada penyakit ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis yaitu berguna untuk memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal, mencegah penimbunan sisa metabolisme berlebih, mengatur keseimbangan air dan elektrolit serta mengendalikan kondisi-kondisi terkait penyakit ginjal kronik seperti anemia, hipertensi, dislipidemia, penyakit tulang dan kardiovaskular.

"Pasien gagal ginjal kronik harus memperhatikan asupan cairan, protein, garam, vitamin dan mineral yang dikonsumsi sehari-hari. Jika terlalu banyak cairan saja dapat meningkatkan tekanan darah, yang akan menyebabkan jantung bekerja lebih berat," lanjut dia.

Pencegahan malnutrisi merupakan hal yang penting pada pasien penyakit ginjal kronis, yang dapat dilakukan dengan menilai status nutrisi saat memulai hemodialisis dan setiap 3-6 bulan selanjutnya. Diagnosis dan penanganan di awal dapat mencegah penurunan kondisi pasien, dimana malnutrisi sendiri dapat menyebabkan anoreksia (mual) dan berbagai komplikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement