Sabtu 29 Aug 2015 09:36 WIB

Rokok Pengaruhi Produktivitas Kerja

Rep: c97/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kampanye anti merokok di kawasan silang Monas, Jakarta, Rabu (12/11).
Foto: Antara
Kampanye anti merokok di kawasan silang Monas, Jakarta, Rabu (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Prevalensi merokok di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Dari 721 juta orang pada tahun 1980, menjadi 967 juta pada tahun 2012. Indonesia sendiri menempati urutan tertinggi prevalensi merokok bagi laki-laki di ASEAN yakni sebesar 67,4 persen.

“Gangguan kesehatan yang diakibatkan karena merokok memiliki dampak ekonomi yang cukup besar,” papar papar Endah Saptutyningsih pada ujian terbuka program doktor Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Jumat (28/8).

Ia menuturkan, kesehatan dianggap sebagai barang modal dalam proses produksi. Sehingga efek kesehatan dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Dalam disertasinya berjudul Esai Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Merokok, Endah menganalisis pengaruh tidak langsung perilaku merokok terhadap produktivitas kerja di Indonesia.

“Kesimpulannya menyatakan bahwa semakin lama individu merokok, maka kapasitas paru-paru mereka akan turun,” tutur dosen Fakultas Ekonomi UMY tersebut. Padahal individu yang melakukan kegiatan fisik seperti bekerja, cenderung membutuhkan kapasitas paru-paru lebih tinggi.

Sementara itu kondisi kesehatan akibat merokok berpengaruh terhadap kapasitas paru-paru. Semakin besar kapasitas paru-paru seseorang, maka akan semakin lama jam kerjanya. Dengan begitu produktivitas kerjanya akan lebih tinggi dibanding perokok.

Di akhir disertasinya, Endah menegaskan, para perokok akan meng-update ekspektasi masa hidupnya jika mengalami gangguan kesehatan. Namun mereka tidak akan melakukan reaksi yang sebanding,  apabila mereka hanya menerima informasi yang bersifat umum.

Endah menyampaikan, nformasi yang spesifik tentang gangguan kesehatan lebih mendorong perokok  untuk meng-update keyakinannya. “Selain informasi, tingkat pendidikan juga cukup berpengaruh. Khususnya terhadap pola hidup sehat. Salah satunya dengan mengurangi konsumsi merokok atau bahkan tidak merokok,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement