Jumat 07 Aug 2015 07:54 WIB

Ini Alasan Jangan Pernah Anggap Remeh Hepatitis

Rep: MGROL 41/ Red: Indira Rezkisari
Penderita hepatitis akut yang telah mencapai fase sirosis dan kanker hati (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Penderita hepatitis akut yang telah mencapai fase sirosis dan kanker hati (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Jangan pernah anggap remeh penyakit Hepatitis C. penyakit ini dapat mengantarkan seseorang untuk terkena penyakit lanjutan yang sangat berbahaya yaitu sirosis dan kanker hati. Hepatitis C merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis C (VHC) yang menyerang hati. Penyakit ini baik akut maupun kronis dapat diderita pasien selama jangka waktu mingguan hingga seumur hidupnya.

Sekitar 130-150 juta jiwa di dunia menderita Hepatitis C. Bahkan sekitar 350.000–500.000 jiwa meninggal karena terjangkit penyakit ini. Hal yang perlu diketahui dan menjadi ancaman ialah justru Hepatitis C yang akut biasanya tidak menunjukkan gejala (asimptomatik). Hingga banyak kalangan menganggap ini merupakan hal yang tidak perlu ditakutkan.

Sebenarnya memang faktanya sekitar 15-45 persen orang yang terinfeksi Hepatitis C dapat sembuh sendiri dalam 6 bulan tanpa menjalani pengobatan apapun. Namun, di lain sisi sekitar 55-85 persen penderita dapat terkena infeksi Virus Hepatitis C (VHC) yang kronis. Dan diantara mereka yang kronis, 15-30 persennya berisiko mengalami sirosis atau pengerasan hati dalam kurun 20 tahun.

Terkait dengan semboyan kampanye lawan hepatitis C, “Kenali, Periksa, Kalahkan”, masyarakat diminta untuk mengedukasi dirinya sendiri tentang bahaya hepatitis C. Juga memahami faktor-faktor risiko Hepatitis C, serta penularan Hepatitis C.

Selain itu masyarakat juga diminta menyadari risiko karena pernah pernah menindik anggota tubuh, memakai tato, mengonsumsi narkoba, transfusi darah, memiliki riwayat keluarga yang terkena Hepatitis C, dan juga ibu hamil sebaiknya memeriksakan diri sedini mungkin di fasilitas kesehatan di Indonesia.

Langkah selanjutnya, apabila terbukti terjangkit virus Hepatitis C maka harus ditangani dengan tepat. Karena pasien sebenarnya memiliki peluang untuk sembuh total apabila segera diketahui dan diperiksa.

Bantuan dari BPJS kesehatan dapat digunakan untuk terapi Hepatitis C. BPJS menjadi akses pemerintah untuk membantu pengobatan terhadap pasien Hepatitis C di Indonesia. “Masa depan untuk pengidap Hepatitis C cerah apabila terdeteksi” ujar Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, dr Rino A Gani, SpPD-KGEH.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement