REPUBLIKA.CO.ID, Mengonsumsi minuman bersoda yang kaya gula sudah lama diketahui bahayanya bagi tubuh. Gula yang berlebihan sudah pasti berdampak buruk bagi kesehatan.
Seorang apoteker bernama Niraj Naik memiliki blog yang diberi nama Renegade Pharmacist menulis tentang bahaya minuman bersoda lewat sebuah grafik yang mudah dibaca. Menurut Niraj, seperti dilansir dari Cosmopolitan, Rabu (5/8), dalam satu jam minuman bersoda kola memiliki dampak yang cukup mengerikan.
Setelah meminumnya, dalam 10 menit pertama 10 sendok teh gula telah masuk ke tubuh Anda. Ini sama dengan takaran 100 persen dari asupan harian yang direkomendasikan. Anda tidak segera muntah karena manisnya yang luar biasa ditambah asam fosfat yang bekerja memotong rasa manis dan membuat Anda justru ingin terus menenggaknya.
Setelah 20 menit, terjadi lonjakan gula darah yang menyebabkan ledakan insulin . Hati Anda merespons ini dengan mengubahnya gula menjadi lemak.
Setelah 40 menit, penyerapan kafein selesai. Pupil Anda melebar, tekanan darah Anda meningkat, itu semua sebagai respons hati karena lebih banyak gula ke dalam aliran darah. Reseptor adenosin di otak Anda sekarang diblokir, mencegah rasa kantuk.
45 menit setelah meminumnya, tubuh Anda meningkatkan produksi dopamin. Senyawa ini merangsang pusat kesenangan otak Anda, persis seperti kinerja heroin.
60 menit berikutnya, asam fosfat mengikat kalsium, magnesium dan zinc dalam usus yang lebih rendah, memberikan dorongan lebih lanjut dalam metabolisme. Hal ini diperparah dengan dosis tinggi gula dan pemanis buatan yang juga meningkatkan ekskresi kalsium.
Di atas satu jam setelah meminum kola sifat diuretik kafein ikut bermain di sini. Ini membuat Anda harus buang air kecil. Anda pun akan mengalami evakuasi terikat kalsium, magnesium, dan zinc yang menuju ke tulang anda, demikian juga natrium, elektrolit dan air.
Lebih dari satu jam setelah meminumnya, Anda juga akan mendapatkan bahaya dari gula yang dikonsumsi. Anda mungkin menjadi mudah marah dan atau berfungsi lebih lamban. Anda juga sekarang secara harafiah, mulai mabuk.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
