Selasa 04 Aug 2015 09:31 WIB

Semakin Lama Terpapar Gadget, Semakin Besar Risiko Kanker

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Berkutat dengan gadget memang menyenangkan, namun waspadai risikonya terhadap kesehatan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Berkutat dengan gadget memang menyenangkan, namun waspadai risikonya terhadap kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut sebuah studi baru, radiasi yang dipancarkan dari perangkat nirkabel dapat menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme pada penggunanya. Hal ini dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan termasuk kanker dan penyakit neurodegeneratif.

Dalam artikel yang diterbitkan bulan ini di Electromagnetic Biology & Medicine, diketahui mengenai percobaan proses pemeriksaan atau penelitian suatu karya atau ide pengarang ilmiah oleh pakar lain di bidang tersebut. Para peneliti mengambil data mengenai efek oksidatif intensitas rendah radiofrequency radiation (RFR) dalam sel hidup. 

"Ketidakseimbangan metabolisme atau stres oksidatif disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara produksi reactive oxygen species (ROS) dan pertahanan antioksidan,” menurut penulis Dr. Igor Yakymenko seperti dilansir dari laman RT, Selasa (4/8).

Studi ini mengemukakan stres oksidatif dari paparan berulang RFR terkait dengan kanker dan penyakit lainnya. “Data ini merupakan suatu tanda yang jelas dari risiko nyata yang ditimbulkan dari jenis radiasi ini pada kesehatan manusia,” ujar Yakymenko.

Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan Amerika dan Ukraina menunjukkan bahwa di antara peneliti yang ikut percobaan  ditemukan hubungan dengan efek oksidatif intensitas rendah RFR. Secara umum sebanyak 93 mengkonfirmasi dan membenarkan RFR menyebabkan efek oksidatif dalam sistem biologi. Radiasi nirkabel biasa bisa memicu produksi ROS dalam sel.

Yakymenko mengatakan bahwa menggunakan ponsel selama 20 menit setiap hari selama lima tahun dapat meningkatkan risiko tiga kali dari salah satu jenis tumor otak. Dan menggunakan ponsel selama satu jam sehari selama empat tahun dan meningkatkan risiko tumor tertentu sebanyak tiga hingga lima kali.

Institut Kanker Nasional di Amerika Serikat memperkirakan sekitar 23.400 kasus baru dari kasus otak ganas dan didiagnosa kanker dari sistem saraf pusat yang didiagnosa tahun 2014 di Amerika Serikat. Yakymenko mengatakan, otak dan kaitannya dengan kanker dapat terjadi selama 30 tahun. Data diperoleh dari orang dewasa yang menggunakan telepon genggam lebih dari 10 tahun ketika dewasa.

“Situasi secara drastis berbeda dengan anak-anak kecil yang menggunakan ponsel saat masa kecilnya, ketika biologi mereka banyak hal sensitif terhadap faktor berbahaya dan akan menggunakan itu selama hidup," jelasnya.

Hubungan antara menggunakan ponsel dan kanker muncul selama bertahun tahun, terutama karena penggunaan ponsel meningkat. Di Amerika Serikat, sebagai contoh, pengguna ponsel naik tiga kali lipat dari 2000 sampai 2010, menurut Cellular Telecommunications and Internet Association.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement