Selasa 07 Jul 2015 11:23 WIB

Bolehkah Penderita Hipertensi Berpuasa?

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi
Foto: Blogspot
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berpuasa dianjurkan bagi seseorang yang memiliki tubuh sehat. Namun, di bulan Ramadhan yang hanya datang satu bulan sekali ini banyak penderita hipertensi maupun penyakit lain yang terkadang memaksakan diri untuk melakukan ibadah tersebut. 

Lalu, secara medis apakah seseorang dengan hipertensi dalam dirinya diperbolehkan untuk berpuasa selama 12 jam? Banyak penderita hipertensi tentu ragu untuk menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Tapi sebenarnya sepanjang penyakit hipertensi itu belum memasuki tahap kronis, penderita hipertensi bisa saja menjalankan ibadah puasa secara aman, asalkan mengetahui caranya.

Berpuasa justru disarankan oleh Dr. dr. Ari F. Syam SpPD, K-GEH, MMB, FINASIM, FACP. "Justru dianjurkan puasa karena faktor-faktor kambuhnya hipertensi bisa dijaga ketika puasa," katanya kepada Republika. Ia merinci faktor kambuhnya hipertensi yang bisa dicegah melalui puasa yaitu stres dan makanan.

Menurut dokter ahli penyakit dalam tersebut, keluhan-keluhan yang bisa menyebabkan stres dan konsumsi garam akan berkurang. Sehingga seharusnya penderita hipertensi bisa mengontrol tekanan darahnya secara lebih baik.

Pada prinsipnya, tidak ada masalah bagi penderita hipertensi untuk berpuasa asalkan tekanan darahnya terkendali dan penderita meminum obat secara teratur. Sekarang ini sudah banyak obat yang bisa diminum cukup satu kali atau dua kali dalam sehari sehingga bisa diminum saat sahur atau berbuka puasa.

Namun ada pengecualian tidak berpuasa bagi penderita yang mendapat dosis obat tiga kali per hari dan tekanan darah masih dalam tahap penyesuaian dengan dosis. Serangan hipertensi ditakutkan masih dapat terjadi bila tekanan darah naik melebihi batas normal sehingga menyebabkan kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh. Risiko paling bahaya jika mengenai darah di organ vital, seperti otak dan jantung dan dapat menyebabkan terjadinya stroke dan serangan jantung yang bisa berujung pada kematian

Di samping itu, jika memutuskan berpuasa penderita hipertensi harus tetap memperhatikan pola hidup yang sehat selama berpuasa. Kunci utama bagi penderita hipertensi dalam menjalankan puasa adalah mengatur tekanan darah agar tetap stabil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement