Ahad 05 Jul 2015 13:51 WIB

Puasa Bantu Perbaiki Kondisi Mental Seseorang

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri
Puasa (Ilustrasi)
Foto: corbis
Puasa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa ternyata mengandung sejuta manfaat bagi tubuh dan jiwa manusia. Jika secara lahiriah, tubuh manusia bisa terlihat makin sehat maka secara jiwa ternyata puasa bisa memperbaiki kondisi mental. Mental yang sedang mengalami penyakit pun bisa dibantu penyembuhannya dengan puasa.

Terkait dengan kondisi kesedihan atau luka yang mendalam, puasa bisa menjadi alternatif penyembuhan. "Puasa itu bisa membantu penyesesuaian diri akibat duka sehingga puasa diharapkan bisa menuntut pasien untuk sadar dari gangguannya," jelas dr. Feranindhya Agiananda, SpKJ (K) kepada Republika.

Secara khusus, puasa dipercaya membantu meringankan beban antara sesama muslim di mana yang membedakannya hanyalah ketaqwaan kepada Allah SWT. Terwujudnya keserasian dan keselarasan dengan alam sekitar merupakan dasar dalam mewujudkan kesehatan mental manusia. Sehingga pencapaian kehidupan yang sesuai dan serasi di antara umat Islam dan sekitarnya serta antara fungsi-fungsi psikologis membuat manusia lebih sehat secara mental.

"Apalagi puasa itu jika banyak ibadah akan membuat hati lebih tenang yang berpengaruh pada kesehatan mental," tuturnya.

Dalam arti berkembangnya seluruh potensi psikologis secara seimbang itu supaya manusia mencapai kesehatan fisik dan psikologis. Ditambah lagi bisa terhindar dari pertentangan batin, kegoncangan, kebimbangan, keraguan dan tekanan perasaan dalam menghadapi pelbagai dorongan, motivasi, dan kemauan.

Psikolog Ratih Zulhaqqi, M.Psi pun berpendapat serupa dengan kondisi puasa yang bisa mendukung kesehatan mental. "Biasanya kalau fisik sehat selama puasa bisa buat emosi jadi stabil, apalagi puasa bisa latih menempatkan emosi secara tepat," katanya. Meski begitu, ia merinci proses tersebut membutuhkan konsistensi dari pribadi seorang Muslim.

Perlu diketahui ternyata ada psikoterapi puasa, dimana seorang terapis berperan aktif dalam menguraikan peranan, fungsi dan manfaat dari kewajiban ibadah puasa. Seorang pasien mental yang memahami tentang peranan, fungsi dan manfaat puasa tersebut, akan menjadikan puasa sebagai terapi bagi dirinya yang cemas dan menghadapi tekanan mental yang kuat. Alhasil, psikoterapi puasa dapat dijadikan sebagai metode baru dalam kesehatan mental.

Psikoterapi Puasa juga merupakan suatu langkah bagi usaha manusia dalam menjembatani antara ilmu pengetahuan modern dengan dimensi spiritual. Oleh karena itu, inti dari psikoterapi puasa yang berasal atas teori dan metode psikoterapi Islam dapat membantu menciptakan kesehatan mental dan kepribadian, serta menjadi realitas bagi kepentingan spiritual manusia dalam menghadapi rintangan dan tantangan zaman yang semakin sulit dan rumit.

Sebelumnya pernah ada penelitian yang dilakukan Alan Cott terhadap pasien gangguan jiwa di rumah sakit Grace Square, New York menemukan hasil mengejutkan. Pasien sakit jiwa ternyata bisa sembuh dengan terapi puasa. Namun dokter Fera mengingatkan agar beberapa penyakit jiwa yang berat agar disembuhan secara medis tidak hanya dengan puasa.

"Belum bisa dipastikan penyembuhan penyakit mental berat hanya menggunakan puasa soalnya ada kontribusi kelainan genetik dan hormon, jadi perlu pengobatan secara medis," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement