Kamis 02 Jul 2015 07:07 WIB

Menahan BAB Bisa Sebabkan Kematian, Ini Kisah Nyatanya

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Erik Purnama Putra
Sebuah toilet untuk BAB (ilustrasi).
Foto: The Telegraph
Sebuah toilet untuk BAB (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Masalah sakit perut atau mulas karena menahan buang air besar (BAB) benar-benar tak bisa dianggap remeh. Sebuah kasus kematian akibat menahan untuk tidak BAB muncul di Inggris pekan ini.

Laporan yang dilansir dari the Telegraph, Kamis (2/7) menyebutkan, seorang remaja perempuan asal St Austell, Cornwall, Inggris meninggal dunia akibat menahan BAB. Gadis bernama Emily Titterington ini wafat setelah mengalami pembesaran usus basar. Pembesaran ini terjadi karena ‘kotoran’ yang ia tahan untuk tidak dibuang menumpuk di dalam saluran akhir pencernaannya.

Pembesaran usus membuat perut remaja berusia 16 tahun ini buncit. Akibatnya, terjadi pergeseran susunan organ di dalam perut mendiang Emily.

Pergeseran susunan ini lantas mendesak posisi jantung hingga terhimpit oleh organ-organ di sekelilingnya. Dia pun meninggal karena jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak yang dalam bahasa medis dikenal sebagai cardiac arrest.

“Pada saat-saat kepergiannya, mendiang sempat dipaksa untuk memeriksakan kondisinya, karena ukuran perutnya terus membesar,” ujar petugas medis setempat Dr Alistair James.

Ibu korban, Emily Geraldine, mengatakan, pada masa mendekati akhir hayat, anaknya mengalami wajah pucat dan merasakan sakit luar biasa di bagian perut. Ternyata, diketahui anak gadisnya yang masih menimba ilmu di sekolah itu sudah tidak BAB sampai dua bulan lamanya.

“Ia phobia pada toilet, entah sejak kapan. Tapi di sisi lain ia pun tak mau diobati meskipun merasa kesakitan di dalam perut,” kata wanita 59 tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement