Selasa 30 Jun 2015 05:28 WIB

Begini Teknik Pengolahan Makanan yang Benar

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Makanan yang digoreng memang lebih lezat, namun waspadai dampaknya bagi kesehatan melalui teknik masak deep frying ini.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Makanan yang digoreng memang lebih lezat, namun waspadai dampaknya bagi kesehatan melalui teknik masak deep frying ini.

REPUBLIKA.CO.ID, Anda gemar mengonsumsi makanan yang digoreng? Makanan yang dimasak dengan cara ini memang lebih mengundang selera, setidaknya dibanding makanan yang direbus atau panggang. Tapi bahaya kerap mengintai dibalik makanan yang diolah secara goreng.

Praktisi Gizi Klinik dan Olahraga, Rita Ramayulis, menjelaskan untuk mengolah makanan, yang perlu dilakukan adalah melakukan kombinasi antara pengolahan tanpa minyak (kukus, rebus) dan dengan  minyak sedikit (tumis, panggang). Pada satu kali hidangan utama paling sedikit seseorang akan mengonsumsi empat jenis makanan yaitu sumber karbohidrat (makanan pokok), protein hewani, protein nabati, sayur atau buah.

Dalam hidangan tersebut  maksimal hanya satu yang boleh digoreng, lainnya diolah tanpa minyak atau menggunakan minyak sedikit. Akan lebih baik jika tidak ada yang digoreng.

Selain itu, penggunaan garam memang sebaiknya dibatasi untuk penyakit tertentu terutama yang berkaitan dengan gangguan pembuluh darah. Dengan mengurangi garam tentu saja rasa makanan akan berkurang maka untuk meningkatkan cita rasa makanan.

Untuk meningkatan cita rasa makanan tersebut, dapat ditambahkan bumbu  lain yang lebih banyak seperti daun-daunan, kunyit, jahe, lengkuas, bawang dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement