Senin 01 Jun 2015 12:47 WIB

Sel Kanker Sanggup 'Tidur' Hindari Efek Kemoterapi

Rep: MGROL 41/ Red: Indira Rezkisari
Perempuan yang kurang aktif berisiko mengidap penyakit berbahaya, seperti kanker.
Foto: Republika/Wihdan
Perempuan yang kurang aktif berisiko mengidap penyakit berbahaya, seperti kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, Para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan bukti bahwa sel-sel kanker bisa tertidur, menghindari efek kemoterapi, dan kemudian  bangun kembali. Para peneliti di Institute of Cancer Research mengatakan bukti ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa jenis kanker dapat kembali setelah pasien bertahun-tahun dinyatakan sembuh.

Para peneliti menganalisis pasien yang kembali mengidap penyakit leukemia setelah 20 tahun dalam kondisi yang lebih baik. Temuan ini dapat membantu para ilmuwan untuk membasmi sel-sel kanker aktif ini, membangunkan dan membunuh mereka.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Leukemia, menemukan bahwa sel-sel kanker yang 'terbangun' pada pasien setelah periode dua dekade yang sama dengan sekelompok sel kanker yang diambil saat pertama ia mengidap penyakit tersebut. Sampel darah dan sumsum tulang diambil dari pasien ketika ia didiagnosis dengan bentuk yang jarang dari leukemia pada usia empat tahun dan dibandingkan dengan sampel yang diambil ketika ia kambuh, pada usia 25.

Seperti yang dilansir pada situs BBC, para peneliti mengidentifikasi mutasi DNA tertentu dalam sel kanker dari kedua sampel darah, di mana dua gen yang disebut BCR dan ABL1 bergabung bersama-sama. Itu menunjukkan hubungan yang sama antara yang asli dan sampel dari leukemia yang kambuh. Akan tetapi mereka juga menemukan banyak perubahan genetik baru terjadi di sel-sel kanker ketika pasien kambuh.

Artinyam sel-sel kanker telah menjadi aktif dan menolak dikemoterapi. Setelah itu, sel tersebut 'terbangun' setelah bertahun-tahun istirahat. Sel-sel tersebut dapat bertahan karena mereka tumbuh jauh lebih lambat dari sel-sel kanker lainnya.

Pemimpin studi, Profesor Mel Greaves, direktur Pusat Evolusi dan Kanker di The Institute of Cancer Research di London, mengatakan penelitian menunjukkan bahwa sel-sel kanker bersifat jahat dan licik. "Ini memberikan bukti mencolok dari evolusi kanker dalam tindakan, dengan sel-sel kanker dapat tertidur untuk menghindari pengobatan, dan kemudian menumpuk mutasi baru  yang mampu mengemudikan serangan penyakit baru,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement